6 Hotel Mewah Nusa Dua Dukung Piala Dunia Panjat Tebing 2025
Enam hotel bintang empat dan lima di Nusa Dua, Bali siap menyediakan akomodasi untuk atlet, ofisial, dan awak media dalam ajang Piala Dunia Panjat Tebing 2025, yang diharapkan akan memberikan dampak ekonomi signifikan bagi Bali.
Nusa Dua, Bali akan menjadi tuan rumah Piala Dunia Panjat Tebing 2025. Kompetisi bergengsi ini akan diselenggarakan pada 2-4 Mei di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali. Perhelatan akbar ini mendapat dukungan penuh dari enam hotel bintang empat dan lima di kawasan Nusa Dua, yang akan menyediakan akomodasi bagi atlet, ofisial, dan awak media yang berpartisipasi.
Direktur Komersil ITDC, Troy Warokka, menyatakan bahwa terpilihnya Nusa Dua sebagai lokasi utama IFSC World Cup 2025 menunjukkan kesiapan infrastruktur kawasan tersebut. ITDC memperkirakan sekitar 2.000 hingga 3.000 orang akan hadir selama kompetisi, dengan target tingkat hunian hotel mencapai 75 persen. Hal ini tentu akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
Dukungan dari enam hotel mewah ini menjadi bukti kesiapan Nusa Dua dalam menyelenggarakan event internasional berskala besar. Selain akomodasi, ITDC juga telah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung lainnya, memastikan kelancaran dan kenyamanan selama penyelenggaraan Piala Dunia Panjat Tebing 2025.
Fasilitas dan Kesiapan Nusa Dua
Kawasan Nusa Dua yang memiliki sekitar 350 hektare lahan, saat ini memiliki 22 hotel bintang empat dan lima dengan total sekitar 5.500 kamar. Kesiapan akomodasi ini menjamin ketersediaan tempat menginap bagi seluruh peserta dan tamu yang hadir. Selain itu, ITDC juga telah menyiapkan kantong parkir strategis dengan kapasitas lebih dari 1.000 unit mobil dan 3.000 unit motor, termasuk di Central Parkir yang dilengkapi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Sistem pengamanan terpadu yang telah teruji dalam agenda sebelumnya akan diterapkan kembali untuk memastikan keamanan dan kenyamanan selama acara berlangsung. Koordinasi intensif juga dilakukan dengan panitia penyelenggara dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan kelancaran acara. Semua ini menunjukkan komitmen Nusa Dua untuk menjadi tuan rumah yang baik dan sukses.
Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid, menambahkan bahwa kawasan wisata Nusa Dua tidak hanya menawarkan fasilitas berkelas internasional, tetapi juga atmosfer yang mendukung fokus dan semangat para atlet. Ia berharap ajang ini dapat menjadi momentum strategis untuk meningkatkan prestasi panjat tebing Indonesia dan mempromosikan olahraga ini secara global.
Dampak Ekonomi dan Promosi Pariwisata
Penyelenggaraan IFSC World Cup 2025 di Nusa Dua diharapkan memberikan dampak ekonomi yang signifikan, baik langsung maupun tidak langsung. Dampak langsung meliputi peningkatan konsumsi wisatawan, kenaikan tingkat okupansi hotel, dan peningkatan pendapatan UMKM lokal. Sementara dampak tidak langsung mencakup aktivasi layanan transportasi dan logistik, serta penyerapan tenaga kerja setempat.
Yenny Wahid juga menekankan bahwa kompetisi ini akan memperkuat posisi Indonesia, khususnya Bali, sebagai destinasi wisata olahraga unggulan. Dukungan dari Pemerintah Provinsi Bali diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekosistem olahraga panjat tebing dan memberikan dampak ekonomi yang lebih besar lagi. Keberhasilan penyelenggaraan Piala Dunia Panjat Tebing 2025 akan menjadi bukti nyata potensi Bali sebagai destinasi wisata olahraga kelas dunia.
Lebih dari 30 atlet panjat tebing Indonesia, baik putra maupun putri, akan berlaga di ajang ini. Atlet-atlet andalan seperti Veddriq Leonardo, Kiromal Katibin, dan Desak Made Rita Kusuma Dewi siap berjuang di nomor speed dan lead. Keikutsertaan mereka diharapkan dapat memberikan prestasi membanggakan bagi Indonesia.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk enam hotel di Nusa Dua, Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Bali diyakini akan menjadi event yang sukses dan berdampak positif bagi Indonesia. Acara ini tidak hanya akan meningkatkan prestasi olahraga panjat tebing Indonesia, tetapi juga akan mempromosikan pariwisata Indonesia ke kancah internasional.