Abrasi Pantai Ancam Operasional Bandara Kaimana, UPBU Minta Bantuan Pemda
Kerusakan talud Bandara Kaimana sepanjang 60 meter akibat abrasi pantai mengancam operasional penerbangan dan perekonomian Kaimana; UPBU berharap Pemda setempat membantu penanggulangannya.
Abrasi pantai di Kaimana, Papua Barat, telah menyebabkan kerusakan talud di Bandara Kaimana sepanjang kurang lebih 60 meter. Jarak antara ujung landasan pacu (runway) dengan talud yang rusak hanya 50 meter, sehingga keselamatan operasional penerbangan terancam. Kepala UPBU Kaimana, Juprianto Pali, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi ini dan meminta bantuan pemerintah daerah untuk mengatasi masalah tersebut.
Permasalahan ini semakin diperparah dengan adanya kebijakan penghematan anggaran pemerintah pusat. "Terkadang abrasi masuk sampai 15 meter dalam kawasan bandara. Kami kesulitan karena anggaran kena efisiensi," ungkap Juprianto. UPBU Kaimana telah berupaya mengatasi abrasi, namun keterbatasan dana menjadi kendala utama dalam melakukan perbaikan secara menyeluruh.
Jika abrasi terus meluas dan mencapai landasan pacu, UPBU Kaimana terpaksa akan menghentikan sementara operasional penerbangan. Hal ini akan berdampak besar pada perekonomian dan mobilitas masyarakat Kaimana, termasuk para pegawai pemerintahan yang bergantung pada transportasi udara.
Ancaman Terhadap Operasional Penerbangan
Abrasi pantai yang terus terjadi di sekitar Bandara Kaimana menimbulkan ancaman serius terhadap operasional penerbangan. Kerusakan talud yang semakin parah dapat mengganggu keselamatan pesawat yang akan mendarat maupun lepas landas. Jarak yang hanya 50 meter antara runway dan talud yang rusak semakin meningkatkan risiko kecelakaan.
UPBU Kaimana telah berupaya melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk mencari solusi atas permasalahan ini. Namun, keterbatasan anggaran menjadi hambatan utama dalam melakukan perbaikan secara efektif dan cepat. Kondisi ini membutuhkan kerjasama yang erat antara UPBU dan pemerintah daerah untuk mengatasi ancaman yang semakin nyata.
Penanganan abrasi pantai tidak hanya penting untuk keselamatan penerbangan, tetapi juga untuk menjaga kelancaran aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat Kaimana. Bandara Kaimana merupakan akses vital bagi masyarakat untuk berbagai keperluan, mulai dari bisnis hingga urusan pemerintahan.
Harapan Bantuan Pemerintah Daerah
UPBU Kaimana berharap pemerintah daerah Kabupaten Kaimana dapat memberikan bantuan untuk mengatasi masalah abrasi pantai yang semakin parah. "Kami berharap kalau bisa Pemda Kaimana membantu kami untuk menanggulangi abrasi yang sudah mulai parah ini," ujar Juprianto. Bantuan tersebut sangat dibutuhkan untuk melakukan perbaikan talud dan mencegah meluasnya abrasi ke landasan pacu.
Tanpa penanganan yang cepat dan tepat, abrasi pantai berpotensi menyebabkan penghentian sementara operasional Bandara Kaimana. Hal ini akan berdampak buruk bagi perekonomian dan mobilitas masyarakat. Oleh karena itu, kerjasama yang solid antara UPBU dan pemerintah daerah sangat penting untuk mengatasi masalah ini.
Penghentian operasional penerbangan akan berdampak signifikan terhadap perekonomian Kaimana, karena akan menghambat aktivitas masyarakat dan pegawai pemerintahan yang bergantung pada transportasi udara. "Kalau tidak ditangani nanti yang rugi masyarakat karena tidak ada pesawat yang beroperasi. Kami tutup sementara sampai semua teratasi," tegas Juprianto.
Perbaikan talud dan pencegahan abrasi pantai membutuhkan anggaran yang cukup besar. UPBU Kaimana berharap pemerintah daerah dapat mengalokasikan anggaran yang memadai untuk mengatasi masalah ini dan mencegah dampak yang lebih buruk di masa mendatang. Kerja sama yang baik antara UPBU dan Pemda Kaimana sangat krusial dalam menjaga kelancaran operasional Bandara Kaimana.
Kondisi abrasi yang semakin parah di sekitar Bandara Kaimana menjadi perhatian serius bagi semua pihak. Langkah cepat dan tepat diperlukan untuk mencegah dampak negatif yang lebih luas terhadap perekonomian dan kehidupan masyarakat Kaimana. Solusi jangka panjang untuk mengatasi abrasi pantai juga perlu dipertimbangkan agar masalah ini tidak terulang di masa mendatang.