Adjie Rimbawan Kembali Pimpin Fasta, Siap Revitalisasi dan Ubah Paradigma Sispala
Adjie Rimbawan terpilih kembali sebagai Ketua Fasta periode 2025-2030 dengan visi revitalisasi organisasi dan perubahan paradigma Sispala sebagai wadah pendidikan karakter.
Jakarta, 11 Mei 2024 - Adjie Rimbawan kembali memimpin Forum Alumni Siswa Pecinta Alam (Fasta) DKI Jakarta setelah terpilih kembali sebagai Ketua dalam Musyawarah Besar (Mubes) ke-2 pada Sabtu, 10 Mei 2024. Pemilihan yang berlangsung di Aula Ki Hajar Dewantara, Gedung Dinas Pendidikan DKI Jakarta, menghasilkan 22 suara dari 27 suara sah untuk Adjie, mengukuhkan kembali kepercayaan alumni Sispala terhadap kepemimpinannya.
Kemenangan Adjie Rimbawan menandai babak baru bagi Fasta. Ia telah menjabarkan rencana strategisnya untuk tiga fase ke depan, berfokus pada pembenahan internal, penguatan kapasitas Sispala, dan perubahan paradigma terhadap peran Sispala dalam pendidikan karakter. Hal ini menunjukkan komitmennya untuk memajukan organisasi dan memberikan dampak positif bagi siswa pecinta alam di Jakarta.
Dalam keterangan tertulisnya, Adjie menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan dan menekankan pentingnya revitalisasi Fasta. Ia melihat organisasi ini perlu melakukan terobosan baru untuk lebih berperan aktif dalam lingkungan pecinta alam di Jakarta. Kepemimpinannya kali ini diproyeksikan untuk membawa perubahan signifikan bagi Fasta dan Sispala di DKI Jakarta.
Revitalisasi Fasta dan Penguatan Kapasitas Sispala
Fase pertama kepemimpinan Adjie Rimbawan akan difokuskan pada tata kelola organisasi dan revitalisasi Fasta. Ia menilai selama ini Fasta belum menampilkan terobosan berarti dan perlu pembenahan internal untuk meningkatkan kinerja dan pengaruhnya. Revitalisasi ini penting karena selama beberapa waktu terakhir Fasta berjalan tanpa gebrakan baru, sehingga perlu adanya perubahan signifikan untuk meningkatkan eksistensi dan peran Fasta.
Selanjutnya, fase kedua akan berfokus pada penguatan kapasitas Siswa Pecinta Alam (Sispala). Adjie berencana untuk meningkatkan kemampuan Sispala, khususnya dalam aspek lingkungan hidup. Pendekatan kepada sekolah-sekolah akan menjadi prioritas utama dalam fase ini, untuk memastikan pihak sekolah memahami peran penting Sispala bukan hanya sebagai ekstrakurikuler, tetapi juga sebagai wadah pembentukan karakter.
Adjie menekankan pentingnya kolaborasi dengan sekolah dalam pengembangan program Sispala. Ia berharap sekolah dapat mendukung penuh kegiatan Sispala dan melihatnya sebagai bagian integral dari pendidikan karakter siswa. Dengan demikian, Sispala dapat berperan lebih besar dalam membentuk generasi muda yang peduli lingkungan dan memiliki karakter yang kuat.
Perubahan Paradigma Sispala: Pendidikan Karakter, Bukan Sekadar Prestasi
Pada fase ketiga, Adjie Rimbawan ingin mengubah paradigma terhadap Sispala. Ia ingin agar Sispala dilihat sebagai wadah pembentukan karakter, bukan sekadar pencari prestasi. Hal ini sejalan dengan visi Adjie untuk menjadikan Sispala sebagai bagian penting dalam pendidikan karakter siswa, membentuk generasi muda yang bertanggung jawab dan peduli lingkungan.
“Sispala adalah wadah pembentukan karakter. Bukan sekadar ekskul. Ini harus menjadi pemahaman bersama,” tutur Adjie Rimbawan. Pernyataan ini menegaskan komitmennya untuk mengubah persepsi masyarakat terhadap Sispala, agar peran dan kontribusinya dalam pendidikan karakter lebih diapresiasi.
Dukungan dari Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Raja Gah, semakin memperkuat langkah Adjie. Taga Raja Gah menyambut baik terselenggaranya Mubes ke-2 Fasta dan mengapresiasi peran Sispala dalam penguatan pendidikan karakter. Ia menekankan bahwa pendidikan tidak hanya terbatas di ruang kelas, tetapi juga dapat digali dari alam.
Latar Belakang Fasta dan Peran dalam Pendidikan
Fasta, yang didirikan pada 10 Juli 2018, merupakan organisasi koordinasi dan wadah bagi alumni siswa pecinta alam se-DKI Jakarta. Organisasi ini lahir dari keresahan terhadap pembatasan kegiatan luar ruang akibat Pergub Nomor 179 Tahun 2015. Fasta berperan sebagai pendamping, pembina, dan pengawas kegiatan ekstrakurikuler Sispala di tingkat SMA/SMK/MA.
Sebagai organisasi nirlaba, independen, dan partisipatif, Fasta aktif menjalin kemitraan dengan sekolah dan pemerintah daerah. Kemitraan ini bertujuan untuk mengembangkan pendidikan, pelatihan, dan keterampilan bagi siswa dalam kegiatan alam terbuka. Dengan kepemimpinan Adjie Rimbawan yang baru, diharapkan Fasta dapat semakin berkontribusi dalam memajukan pendidikan karakter melalui kegiatan alam terbuka.
Kepemimpinan Adjie Rimbawan untuk periode 2025-2030 diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi Fasta dan Sispala di DKI Jakarta. Dengan visi yang jelas dan rencana strategis yang terukur, Fasta siap untuk memainkan peran yang lebih besar dalam pendidikan karakter dan pelestarian lingkungan.