Ajarkan Anak Kelola Emosi Sejak Dini: Kunci Perkembangan Pribadi yang Sehat
Psikolog di Samarinda menekankan pentingnya melatih emosi positif pada anak sejak usia dini untuk perkembangan pribadi yang sehat dan terkendali.
Samarinda, 16 Mei 2024 (ANTARA) - Psikolog Klinis Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam Samarinda, Kalimantan Timur, Elda Trialisa, menekankan pentingnya melatih kemampuan anak dalam mengelola emosi positif sejak usia dini. Hal ini disampaikannya di Samarinda pada Jumat lalu, menyinggung betapa krusialnya kemampuan ini bagi perkembangan anak secara menyeluruh.
Menurut Elda, mengenali dan mengelola emosi merupakan fondasi penting dalam perkembangan kepribadian anak. Ia menjelaskan bahwa sebelum mengajarkan anak tentang emosi, orang tua perlu terlebih dahulu memahami dan mengelola emosi mereka sendiri. "Penting sekali bagi kita untuk mengenali emosi. Namun, sebelum mengenali emosi anak, orang tua memiliki pekerjaan rumah untuk mengenali emosi diri sendiri terlebih dahulu," ujarnya.
Pemahaman emosi diri orang tua akan menjadi dasar yang kokoh dalam mendidik anak. Bukan hanya sekadar mengenali emosi dasar seperti marah, bahagia, jijik, takut, dan sedih, tetapi juga emosi positif seperti bangga, senang, dan kegembiraan. Kemampuan ini akan membentuk pondasi bagi anak untuk tumbuh menjadi individu yang mampu mengelola emosi dengan baik.
Memahami Tahapan Pengenalan Emosi pada Anak
Elda menjelaskan proses pengenalan emosi pada anak melalui tiga tahapan. Pertama, anak diajarkan untuk mengenali dan mengidentifikasi nama emosi yang sedang dirasakan. Tahap ini sangat penting karena merupakan langkah awal dalam memahami perasaan sendiri.
Kedua, anak perlu memahami alasan munculnya emosi tersebut. Dengan memahami penyebabnya, anak dapat belajar untuk mengantisipasi dan merespon emosi dengan lebih bijak. Ketiga, dan yang terpenting, anak perlu belajar mengekspresikan emosi dengan cara yang adaptif dan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.
"Seringkali orang langsung pada ekspresi emosi tanpa melalui proses mengenali dan identifikasi. Akibatnya, ekspresi emosi menjadi tidak terkontrol, seperti marah yang meledak-ledak atau membanting barang," jelas Elda. Ia menambahkan bahwa pengelolaan emosi yang baik memungkinkan seseorang tetap merasakan marah, tetapi dengan cara yang lebih terkendali dan tidak merugikan.
Mulai Sejak Usia Dini
Pengenalan emosi pada anak, menurut Elda, dapat dimulai sejak usia dini, bahkan sejak usia satu tahun. Pada usia tersebut, anak mulai mengamati dan meniru emosi dari orang-orang terdekatnya, terutama orang tua atau pengasuh. Respons anak terhadap berbagai situasi dan perasaan akan sangat mempengaruhi perkembangan pribadinya.
Anak yang mampu mengenali emosinya lebih mudah mengungkapkan perasaannya, baik positif maupun negatif. Kemampuan ini sangat penting dalam membangun hubungan sosial yang sehat dan positif. Selain itu, pengenalan emosi juga penting untuk menumbuhkan keterampilan mengelola emosi, yang berdampak besar pada kesejahteraan psikologis anak.
Keterampilan ini akan sangat membantu anak dalam menghadapi berbagai situasi, seperti kompetisi, interaksi dengan teman sebaya, atau bahkan menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kemampuan mengelola emosi yang baik, anak akan lebih mampu mengatasi stres dan tekanan.
Contoh Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Elda memberikan contoh pentingnya pengenalan emosi ketika anak terjatuh. Reaksi tertawa saat merasakan sakit bisa menjadi indikasi bahwa anak belum mengenali rasa sakit dengan benar. Dalam situasi seperti ini, orang tua perlu hadir dan menjelaskan emosi yang seharusnya dirasakan.
"Kalau rasa sakit itu tidak apa-apa. Mau sedih, mau nangis boleh. Beri rasa tenang dengan berucap ibu ada di sini, ayah ada di sini, ayo kita obati bersama. Seperti itu melatihnya," jelas Elda. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran orang tua dalam membimbing anak untuk memahami dan mengelola emosinya.
Kesimpulannya, melatih emosi positif sejak dini merupakan investasi penting bagi perkembangan anak. Dengan memahami dan mengelola emosi dengan baik, anak akan tumbuh menjadi individu yang lebih sehat, bahagia, dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik. Peran orang tua dalam proses ini sangat krusial dan tidak dapat digantikan.