Arus Balik Lebaran: Pantura dan Arteri Karawang Padat, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan
Kemacetan parah terjadi di jalur Pantura dan arteri Karawang selama arus balik Lebaran, memaksa petugas menerapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan.
Kepadatan arus lalu lintas yang signifikan terjadi di jalur Pantura dan jalan arteri Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Senin sore hingga malam selama arus balik Lebaran. Kemacetan ini melibatkan kendaraan roda dua, mobil pribadi, bus, dan truk, menyebabkan pemudik, seperti Jaki yang menggunakan sepeda motor dari Semarang menuju Jakarta, harus berjuang melewati kepadatan kendaraan. Jaki memilih untuk kembali pada Senin karena harus bekerja di perusahaan swasta di Bekasi pada Selasa (8/4).
Kondisi ini diperparah oleh titik-titik kemacetan di persimpangan lampu merah, bundaran, SPBU, dan area depan terminal di Karawang. Kendaraan melambat signifikan di sejumlah titik tersebut, menambah panjang antrean kendaraan. Bukan hanya di jalur Pantura dan arteri Karawang, kepadatan juga terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta.
Menanggapi situasi ini, petugas kepolisian menerapkan rekayasa lalu lintas, termasuk sistem lawan arah, di ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek untuk mengurai kemacetan dan memastikan kelancaran arus balik. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mengantisipasi dan mengatasi kepadatan yang diprediksi akan terus meningkat.
Rekayasa Lalu Lintas di Tol Jakarta-Cikampek
PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) turut berperan aktif dalam mengurai kemacetan. Vice President Corporate Secretary & Legal PT JTT, Ria Marlinda Paallo, menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya memastikan kelancaran lalu lintas arus balik Lebaran. Salah satu strategi yang diterapkan adalah rekayasa lalu lintas satu arah nasional dan lawan arah di ruas tol Transjawa, atas diskresi Kepolisian.
Pada Senin, rekayasa lalu lintas satu arah nasional diberlakukan dari KM 414 Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang sampai KM 70 GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Setelah itu, sistem lawan arah satu lajur diterapkan dari KM 70 hingga KM 47 di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta. Langkah-langkah ini bertujuan untuk mempercepat arus kendaraan dan mengurangi kepadatan di jalan tol.
Penerapan rekayasa lalu lintas ini diharapkan dapat membantu mengurangi kepadatan dan memberikan kelancaran bagi para pemudik yang tengah melakukan perjalanan balik ke tempat asalnya. Pihak berwenang terus memantau situasi dan melakukan penyesuaian jika diperlukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para pengguna jalan.
Berikut beberapa poin penting terkait kepadatan arus balik Lebaran:
- Jalur Pantura dan arteri Karawang mengalami kepadatan yang signifikan.
- Kemacetan melibatkan berbagai jenis kendaraan, termasuk sepeda motor, mobil pribadi, bus, dan truk.
- Petugas menerapkan rekayasa lalu lintas, termasuk sistem lawan arah, di Tol Jakarta-Cikampek.
- PT JTT menerapkan rekayasa lalu lintas satu arah nasional dan lawan arah atas diskresi Kepolisian.
Meskipun kepadatan lalu lintas terjadi, upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak berwenang diharapkan dapat membantu melancarkan arus balik Lebaran dan memastikan para pemudik dapat sampai ke tujuan dengan selamat. Pemantauan dan penyesuaian strategi secara berkala akan terus dilakukan untuk mengoptimalkan kelancaran lalu lintas.