Aset Danantara Berpotensi Capai US$1 Triliun, Presiden Prabowo Dorong Manajemen Profesional
Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan potensi aset Danantara Investment Management Agency yang mencapai lebih dari US$1 triliun, mendorong manajemen yang profesional dan transparan.
Presiden Prabowo Subianto pada Senin (28/4) menyatakan bahwa Badan Pengelola Investasi Danantara berpotensi mengelola aset senilai lebih dari US$1 triliun. Pernyataan ini disampaikan usai rapat yang bertujuan untuk meningkatkan sinergi antara Danantara dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang asetnya dikelola Danantara.
"Jika kita melihat lebih dekat aset yang kita miliki, kita akan menyadari bahwa negara kita kaya. Nilai aset Danantara akan melebihi US$1 triliun—kekayaan yang dapat menjadi sumber kekuatan keuangan nasional yang kuat, jika dikelola dengan baik," ujar Presiden Prabowo di Jakarta, Senin.
Presiden Prabowo menekankan pentingnya profesionalisme, transparansi, dan kerja keras untuk meningkatkan nilai aset Danantara yang saat ini sekitar US$982 miliar. Beliau menegaskan bahwa kekayaan yang dikelola oleh badan investasi ini merupakan harta nasional yang harus dimanfaatkan dan dijaga melalui sistem yang terpercaya dan transparan.
Potensi Aset Danantara dan Harapan Presiden
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan harapannya agar pengelolaan aset Danantara dilakukan secara profesional dan transparan. Beliau menekankan pentingnya pengelolaan aset negara yang bertanggung jawab dan berorientasi pada hasil. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi kekayaan negara dan memastikan manfaatnya bagi seluruh rakyat Indonesia.
Presiden Prabowo juga mengingatkan bahwa dana yang dikelola Danantara merupakan kekayaan bangsa dan harus dikelola dengan sistem yang transparan dan ketat. "Saya ingin menggarisbawahi bahwa dana ini adalah kekayaan bangsa kita, dan mereka harus dikelola di bawah sistem yang transparan dan ketat," tegasnya.
Proyeksi nilai aset Danantara yang mencapai US$1 triliun mencerminkan potensi ekonomi Indonesia yang sangat besar. Presiden Prabowo berharap agar potensi ini dapat dioptimalkan untuk kesejahteraan rakyat.
Peran BUMN dan Modernisasi Pengelolaan Aset
Presiden Prabowo juga meminta kepada seluruh direktur BUMN yang berafiliasi dengan Danantara untuk meninggalkan praktik-praktik yang tidak efisien dan usang. Beliau mendorong agar pengelolaan aset dilakukan secara bertanggung jawab dan berorientasi pada hasil.
"Atas nama bangsa dan rakyat, saya meminta semua direktur untuk memberikan upaya terbaik mereka dan meninggalkan praktik-praktik usang yang dianggap tidak efisien dan merugikan," kata Presiden Prabowo.
Presiden menekankan pentingnya modernisasi dalam pengelolaan aset negara untuk memastikan pengelolaan yang efektif dan efisien. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.
Konfirmasi Menteri Rosan Roeslani
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, yang juga menjabat sebagai CEO Danantara, mendukung pernyataan Presiden Prabowo mengenai nilai aset Danantara. Beliau menjelaskan bahwa perkiraan nilai aset tersebut juga memperhitungkan rencana pemerintah untuk memasukkan Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) ke dalam pengelolaan Danantara.
Aset negara yang terkait dengan Kompleks GBK, yang saat ini berada di bawah pengawasan Kementerian Sekretariat Negara, diperkirakan bernilai sekitar US$25 miliar berdasarkan data delapan tahun lalu.
Penambahan aset GBK ini akan secara signifikan meningkatkan nilai aset yang dikelola Danantara, semakin memperkuat potensi mencapai nilai US$1 triliun.
Dengan pengelolaan yang baik dan transparan, aset Danantara diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia dan kesejahteraan rakyat.