ASN Pangandaran Bersihkan Sampah Lebaran: Lonjakan 300 Persen di Destinasi Wisata
Bupati Pangandaran kerahkan ASN dan relawan untuk membersihkan sampah di destinasi wisata yang meningkat drastis hingga 300 persen selama libur Lebaran.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menurunkan ratusan ASN dan relawan untuk membersihkan sampah di destinasi wisata pasca libur Lebaran 2025. Hal ini dilakukan karena peningkatan volume sampah yang signifikan, mencapai 300 persen atau sekitar 30 ton lebih dibandingkan hari libur biasa. Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, memimpin langsung kegiatan bersih-bersih ini di Pantai Barat pada Selasa. Peningkatan sampah tersebut disebabkan oleh lonjakan jumlah wisatawan selama libur Lebaran, yang membuat sampah menumpuk karena terbatasnya armada dan petugas kebersihan.
Libur Lebaran 1446 Hijriah/2025 Masehi meninggalkan jejak berupa tumpukan sampah di berbagai destinasi wisata Pangandaran. Jumlah sampah yang mencapai 30 ton lebih ini merupakan tantangan besar bagi pemerintah daerah. Bupati Citra Pitriyami menekankan pentingnya kerja sama semua pihak untuk mengatasi masalah ini dan menjaga kebersihan lingkungan wisata.
"Liburannya belum selesai walaupun masih beberapa hari lagi, tapi karena kita (pegawai pemerintahan) sudah masuk kerja, ayo kita bareng-bareng, saya tugaskan seluruh SKPD untuk turun ke destinasi wisata, untuk membersihkan sampah," ungkap Bupati Citra Pitriyami.
Penanganan Sampah Pasca Libur Lebaran di Pangandaran
Peningkatan sampah hingga 300 persen selama libur Lebaran di Pangandaran menjadi fokus utama penanganan pasca liburan. Jumlah sampah yang mencapai 30 ton lebih ini jauh melebihi kapasitas penanganan sampah biasanya yang hanya sekitar 11 ton. Kondisi ini diperparah oleh terbatasnya armada truk sampah dan petugas kebersihan yang dimiliki Pemkab Pangandaran.
Salah satu kendala utama adalah terbatasnya akses truk sampah ke lokasi wisata karena kepadatan lalu lintas selama libur Lebaran. "Jadi, di saat memang posisi kita padat, mobil (truk sampah) tidak bisa masuk, sampahnya numpuk begitu banyak, itu yang menyebabkan kemarin sampah tidak terangkut," jelas Bupati Citra.
Pemkab Pangandaran menyadari kekurangan armada dan personil kebersihan. Saat ini, hanya terdapat 12 unit truk sampah, beberapa di antaranya dalam kondisi tidak beroperasi optimal karena faktor usia. Jumlah petugas kebersihan juga dinilai perlu ditambah untuk mengatasi lonjakan sampah di masa mendatang.
Langkah-Langkah Pemkab Pangandaran
Selain mengerahkan ASN dan relawan untuk membersihkan sampah yang telah menumpuk, Pemkab Pangandaran juga merencanakan penambahan armada dan petugas kebersihan. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan sampah di masa mendatang, terutama selama musim liburan.
Bupati Citra juga berharap adanya kesadaran dari masyarakat dan pelaku usaha wisata untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan. Meskipun retribusi sampah telah dibayarkan, tanggung jawab menjaga kebersihan tetap menjadi tanggung jawab bersama. "Seluruh pedagang kaki lima diminta untuk membawa sampah pulang, dibuang ke tempat yang kami sediakan, urusan sampah itu yang menjadi target kami," tegas Bupati Citra.
Pemkab Pangandaran menyadari pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha untuk menjaga kebersihan destinasi wisata. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan wisata yang bersih, nyaman, dan berkelanjutan.
Ke depan, Pemkab Pangandaran berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah, termasuk menambah armada dan petugas kebersihan serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Dengan begitu, diharapkan masalah sampah di destinasi wisata Pangandaran dapat teratasi dengan lebih baik.