ASPD DIY Tak Diulang Meski Dua Soal Bocor, Disdikpora Tegas Beri Sanksi
Disdikpora DIY memutuskan tidak mengulang ASPD SMP meskipun dua soal bocor, namun oknum guru yang bertanggung jawab akan mendapat sanksi tegas.
Yogyakarta, 09 Mei 2025 - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuat keputusan penting terkait Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) Literasi Numerik tingkat SMP. Meskipun dua soal ujian terbukti bocor, Disdikpora DIY memutuskan untuk tidak mengulang pelaksanaan ujian tersebut. Keputusan ini diambil setelah dilakukan investigasi menyeluruh terhadap dugaan kebocoran soal yang beredar di media sosial.
Kepala Disdikpora DIY, Suhirman, menjelaskan bahwa dampak dari kebocoran soal dinilai sangat terbatas. Oleh karena itu, pihaknya memutuskan untuk tidak memberatkan siswa dengan ujian ulang. Sebagai bentuk penghargaan kepada siswa yang telah belajar sungguh-sungguh, kedua soal yang bocor tersebut ditetapkan sebagai soal bonus bagi seluruh peserta ASPD DIY.
ASPD sendiri telah diberlakukan di DIY sejak tahun 2021, menggantikan Ujian Nasional (UN). Nilai ASPD menjadi komponen penting dalam seleksi penerimaan siswa baru di SMA/SMK se-DIY. Kejadian ini tentu menimbulkan kekhawatiran akan integritas sistem asesmen pendidikan di wilayah tersebut.
Investigasi Kebocoran Soal ASPD
Tim investigasi yang dibentuk Disdikpora DIY pada 6 Mei 2025 berhasil mengungkap asal muasal kebocoran soal. Investigasi menemukan bahwa sebagian besar soal yang beredar di media sosial merupakan soal try out tingkat kabupaten/kota. Namun, dua soal diidentifikasi identik dengan soal resmi ASPD. Beredarnya informasi awal yang mengaitkan guru dan siswa SMP Negeri 10 Yogyakarta dengan kebocoran soal, terbukti tidak berdasar.
Setelah penelusuran intensif, sumber kebocoran teridentifikasi berasal dari seorang guru di SMP lain di DIY. Guru tersebut terbukti mengakses file virtual hard disk (VHD) resmi ASPD untuk moda semi online. Ia kemudian mengambil dua soal dari penyimpanan sementara dan mengubah format XML menjadi tampilan soal menggunakan perangkat lunak khusus. Soal-soal tersebut kemudian dibagikan kepada siswanya melalui Google Form pada 3 Mei 2025 sebagai latihan tambahan.
"Kami akan memberikan tindakan tegas sesuai ketentuan disiplin ASN, dan menyerahkan penanganan lanjutan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota," tegas Suhirman mengenai sanksi yang akan diberikan kepada oknum guru tersebut. Langkah ini diambil untuk memberikan efek jera dan memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.
Langkah Antisipasi Disdikpora DIY
Disdikpora DIY berkomitmen untuk memperkuat sistem pengamanan ASPD di masa mendatang. Hal ini meliputi peningkatan pengamanan file dan akses data di tingkat sekolah. Sistem keamanan akan diperketat untuk mencegah akses tidak sah terhadap soal ujian. Selain itu, Disdikpora DIY juga mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi, terutama informasi yang belum jelas sumbernya.
"Kami juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah mempercayai atau menyebarkan informasi yang belum jelas sumbernya," tambah Suhirman. Imbauan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran informasi hoaks dan menjaga kredibilitas sistem pendidikan di DIY.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Disdikpora DIY dan seluruh sekolah di wilayah tersebut. Pentingnya menjaga integritas ujian dan keamanan data menjadi prioritas utama untuk memastikan kualitas dan keadilan dalam proses asesmen pendidikan.