Banjir Jakarta Timur: 20 RT Terendam Akibat Luapan Kali Ciliwung
Hujan deras menyebabkan Kali Ciliwung meluap dan merendam 20 RT di Jakarta Timur, memaksa 30 warga mengungsi.
Banjir kembali melanda Jakarta Timur pada Senin pagi, 3 Maret 2024. Sebanyak 20 RT di enam kelurahan terendam akibat luapan Kali Ciliwung. Kejadian ini bermula dari tingginya curah hujan pada Minggu, 2 Maret 2024, di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, yang menyebabkan kenaikan debit air di beberapa titik pos pantau.
Kepala BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Adji, membenarkan peristiwa tersebut. "Kami mencatat, saat ini genangan hingga banjir terjadi di 38 RT dan 20 RT tersebut berada di Jakarta Timur," ujarnya saat dikonfirmasi. Kenaikan debit air terlihat jelas di beberapa pos pantau, seperti Bendung Katulampa yang mencapai siaga tiga pukul 20.20 WIB, siaga dua pukul 20.40 WIB, dan siaga satu pukul 21.30 WIB.
Selain Bendung Katulampa, Pos Pantau Depok juga mengalami peningkatan debit air, mencapai siaga tiga pukul 21.40 WIB, siaga dua pukul 00.00 WIB, dan siaga satu pukul 00.30 WIB. Pos Pantau Angke Hulu siaga tiga pukul 23.00 WIB, dan Pos Pantau Pesanggrahan siaga tiga pukul 19.00 WIB. Kondisi ini menunjukkan tingginya intensitas hujan yang memicu luapan Kali Ciliwung dan berdampak pada sejumlah wilayah di Jakarta Timur.
Wilayah Terdampak Banjir di Jakarta Timur
Berikut rincian wilayah yang terdampak banjir berdasarkan data BPBD Jakarta:
- Kelurahan Bidara Cina: Tiga RT terendam dengan ketinggian air 160-170 cm.
- Kelurahan Kampung Melayu: Empat RT terendam dengan ketinggian air 150 cm. Tercatat 30 warga mengungsi di SDN Kampung Melayu 01/02.
- Kelurahan Balekambang: Tiga RT terendam dengan ketinggian air 170-230 cm.
- Kelurahan Cawang: Lima RT terendam dengan ketinggian air 220 cm.
- Kelurahan Cililitan: Dua RT terendam dengan ketinggian air 100-200 cm.
- Kelurahan Gedong: Tiga RT terendam dengan ketinggian air 80-200 cm.
BPBD DKI Jakarta telah menyalurkan bantuan berupa 1000 boks makanan siap saji kepada warga terdampak. Sebelumnya, BPBD Jakarta Timur telah bersiaga dengan menerjunkan 15 personel untuk mengantisipasi banjir di lima kelurahan yang berpotensi terdampak, yaitu Balekambang, Cililitan, Bidara Cina, Kampung Melayu, dan Cawang.
"Teman-teman sudah meluncur dari kantor pukul 22.30 WIB untuk antisipasi evakuasi warga karena Bendungan Katulampa sudah siaga satu, Depok siaga tiga," kata Kepala Satgas Korwil BPBD Kota Jakarta Timur, Sukendar. Langkah antisipasi ini dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir yang diprediksi akibat peningkatan debit air dari Bendungan Katulampa.
Peristiwa banjir ini kembali menyoroti pentingnya upaya mitigasi bencana banjir di Jakarta. Peningkatan kapasitas infrastruktur penanggulangan banjir dan sistem peringatan dini menjadi hal krusial untuk meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan.