Bank Mandiri Siapkan Rp1,14 Triliun untuk ATM di Bali-Nusra Jelang Nyepi dan Lebaran
Bank Mandiri menyiapkan Rp1,14 triliun untuk memastikan ketersediaan uang tunai di ATM Bali dan Nusa Tenggara selama periode Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025, meskipun mendorong penggunaan kanal digital.
Bank Mandiri mengalokasikan dana sebesar Rp1,14 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang tunai nasabah di mesin ATM wilayah Bali dan Nusa Tenggara menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025. Alokasi ini dilakukan mulai 10 Maret hingga 8 April 2025. Langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan uang tunai bagi nasabah yang membutuhkan selama periode libur panjang tersebut.
Kepala Bank Mandiri Wilayah XI Bali dan Nusa Tenggara, Winardi Legowo, menyatakan bahwa alokasi dana tersebut lebih rendah dibandingkan tahun 2024 yang mencapai Rp1,15 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan penggunaan kanal digital oleh nasabah. Bank Mandiri mendorong nasabah untuk memanfaatkan berbagai layanan nontunai yang tersedia.
Hal ini sejalan dengan upaya Bank Mandiri untuk mengoptimalkan layanan digital dan mengurangi ketergantungan pada uang tunai. Pihak bank berharap nasabah dapat memanfaatkan berbagai alternatif transaksi nontunai seperti ATM, EDC, aplikasi Livin, kartu elektronik, dan dompet elektronik. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi kebutuhan uang tunai fisik di mesin ATM.
Alokasi Dana dan Infrastruktur ATM
Jumlah ATM Bank Mandiri di Bali, NTB, dan NTT mencapai 523 unit, dengan 320 unit di antaranya berada di Bali. Alokasi dana Rp1,14 triliun ini ditujukan untuk memastikan ketersediaan uang tunai di seluruh ATM tersebut selama periode libur panjang. Bank Mandiri juga telah mengajukan izin untuk membuka beberapa kantor cabang secara terbatas selama libur Idul Fitri untuk melayani transaksi tertentu, seperti pembayaran BBM.
Meskipun demikian, pembayaran dari nasabah khusus, seperti pembayaran BBM Pertamina, telah menggunakan sistem online, sehingga nasabah tidak perlu datang ke kantor cabang. Hal ini menunjukkan komitmen Bank Mandiri dalam memberikan kemudahan dan keamanan transaksi bagi nasabah.
Winardi Legowo menambahkan bahwa optimalisasi kanal digital bertujuan untuk mengurangi penyediaan uang tunai, selain meningkatkan keamanan dan kemudahan transaksi bagi nasabah. Strategi ini sejalan dengan tren peningkatan penggunaan layanan digital di Indonesia.
Kebutuhan Uang Kartal Menurun
Sementara itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali memproyeksi kebutuhan uang kartal (uang kertas dan logam) jelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025 sebesar Rp3,1 triliun. Angka ini lebih rendah dibandingkan tahun 2024 yang mencapai Rp3,27 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh semakin meluasnya penggunaan layanan pembayaran digital di masyarakat.
Bank Indonesia menilai bahwa meningkatnya penggunaan mobile banking, internet banking, dompet elektronik, dan pembayaran digital lainnya berkontribusi pada penurunan kebutuhan uang kartal. Tren ini menunjukkan pergeseran perilaku masyarakat menuju transaksi nontunai.
Dengan demikian, alokasi dana Rp1,14 triliun dari Bank Mandiri untuk ATM di Bali-Nusra mencerminkan upaya adaptasi terhadap perubahan perilaku nasabah dan tren digitalisasi yang semakin pesat. Bank Mandiri berkomitmen untuk menyediakan layanan perbankan yang aman, mudah, dan efisien bagi seluruh nasabahnya.
Meskipun demikian, Bank Mandiri tetap memastikan ketersediaan uang tunai di ATM untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang masih membutuhkan layanan tersebut. Komitmen ini menunjukkan kesiapan Bank Mandiri dalam menghadapi libur panjang dan memenuhi kebutuhan transaksi keuangan masyarakat.