Bappenas Siapkan Laporan VNR Indonesia 2025: Fokus pada Pertumbuhan Inklusif dan Berkelanjutan
Kementerian PPN/Bappenas susun Voluntary National Review (VNR) Indonesia 2025, fokus pada pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, serta implementasi SDGs.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) tengah menyiapkan Voluntary National Review (VNR) Indonesia 2025. Laporan ini merupakan komitmen global Indonesia dalam melaporkan capaian, tantangan, dan praktik baik implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs). Laporan tersebut akan fokus pada lima tujuan SDGs utama, sekaligus memaparkan upaya Indonesia dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Tema laporan VNR Indonesia 2025 adalah 'Fostering Inclusive Growth: Advancing a Sustainable and Resilient Indonesia'. Pemilihan tema ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya berkelanjutan secara lingkungan, tetapi juga adil dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat. Hal ini sejalan dengan visi presiden terpilih dan target yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Kelima tujuan TPB/SDGs yang menjadi fokus laporan ini adalah Tujuan 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), Tujuan 5 (Kesetaraan Gender), Tujuan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), Tujuan 14 (Ekosistem Lautan), dan Tujuan 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Pilihan ini merepresentasikan prioritas utama pemerintah Indonesia dalam pembangunan nasional menuju masa depan yang lebih baik.
Fokus pada Pertumbuhan Inklusif dan Berkelanjutan
Staf Ahli Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas, Pungkas Bahjuri Ali, selaku Kepala Sekretariat Nasional SDGs menjelaskan, "Di sini dapat disampaikan dalam laporan ini, kita fokus menuju target pertumbuhan sesuai isi RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) dan visi presiden terpilih, tetapi yang inklusif dan tetap sustainable dan resilience."
Laporan VNR 2025 diharapkan dapat menunjukkan bagaimana pembangunan berkelanjutan dan ketahanan ekonomi dapat berjalan beriringan. Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar lima persen per tahun, Indonesia berupaya beralih ke model ekonomi hijau, biru, dan sirkular yang lebih ramah lingkungan dan berkeadilan.
Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Kementerian PPN/Bappenas, Leonardo AA Teguh Sambodo, selaku Ketua Tim Pelaksana Nasional SDGs menambahkan, "Di sisi lingkungan dan kemaritiman, Indonesia turut menunjukkan kemajuan dalam konservasi laut dengan luas kawasan lindung yang kini mencapai 29,9 juta hektare dan memberdayakan masyarakat pesisir dan memperkuat ekonomi biru."
Partisipasi Seluruh Pemangku Kepentingan
Proses penyusunan Laporan VNR Indonesia 2025 melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Mengusung prinsip no one left behind, Bappenas mengumpulkan masukan dari pemerintah, masyarakat sipil, dunia usaha, akademisi, dan mitra pembangunan. Hal ini bertujuan untuk memperkaya analisis, meningkatkan relevansi substansi, dan memastikan keterwakilan perspektif seluruh pihak.
Teguh menambahkan, "Kita tidak hanya ingin menunjukkan apa yang telah dicapai, tetapi juga belajar dari tantangan dan membangun arah kebijakan yang lebih baik." Ia juga menekankan pentingnya menjaga komitmen agar Agenda 2030 dapat terwujud. "Dengan menjaga komitmen ini, kita dapat memastikan bahwa Agenda 2030 bukan hanya janji, tetapi bisa menjadi kenyataan. Mari kita jaga semangat kolaboratif ini hingga pelaporan resmi Indonesia di forum internasional mendatang," ujarnya.
Bappenas juga mempertimbangkan faktor eksternal seperti dinamika geopolitik dan ekonomi global dalam penyusunan laporan ini. Laporan VNR sendiri merupakan instrumen penting untuk mengukur kemajuan implementasi TPB/SDGs di tingkat nasional, sekaligus sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi Indonesia kepada komunitas global.