Baznas dan Ruang Amal Berdayakan Perempuan di KITB Lewat Pelatihan Vokasi
Baznas dan Ruang Amal Indonesia menggelar pelatihan vokasi bagi perempuan di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) untuk meningkatkan keterampilan dan peluang kerja, serta mengurangi angka kemiskinan.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) bersama Ruang Amal Indonesia menyelenggarakan pelatihan vokasi bagi perempuan di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, pada 5-10 Mei 2025. Program ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan, meningkatkan keterampilan, dan membuka peluang kerja di kawasan industri yang berkembang pesat tersebut. Kerja sama ini merupakan wujud nyata komitmen Baznas dan Ruang Amal Indonesia dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Direktur Pendayagunaan dan Penyaluran UPZ dan CSR Baznas RI, Eka Budhi Sulistyo, menyatakan bahwa program kolaborasi ini dirancang berkelanjutan untuk membangun perekonomian masyarakat sekitar KITB. Pelatihan vokasi ini diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan tersertifikasi, sehingga siap berkontribusi dalam pengembangan KITB. "Program Kolaborasi antara Baznas RI dengan Ruang Amal Indonesia serta Kawasan Industri Terpadu Batang akan menjadi program yang berkelanjutan, sehingga bisa membangun ekonomi masyarakat di sekitarnya," ujar Eka dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
CEO Ruang Amal Indonesia, Slamet, menambahkan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen dalam mengakselerasi pengentasan kemiskinan berbasis pelatihan terintegrasi industri. Dengan pendekatan ini, dana zakat diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dan terukur dalam mengurangi angka kemiskinan. "Dengan pendekatan ini dana zakat diharapkan dapat secara nyata dan terukur memberikan kontribusi dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia," kata Slamet.
Peluang Kerja di KITB dan Tantangan Kompetensi
Slamet menjelaskan bahwa peluang kerja di KITB sangat besar, namun kompetensi pencari kerja seringkali menjadi kendala utama. Banyak pencari kerja yang belum memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Oleh karena itu, Ruang Amal Indonesia mengembangkan Program Amal Vokasi untuk menjembatani kesenjangan ini melalui pengelolaan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS).
Program ini dirancang untuk memberikan pelatihan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri di KITB. Ruang Amal Indonesia berkomitmen untuk menghadirkan program yang kolaboratif, berdampak, dan berkelanjutan. "Prinsipnya Ruang Amal Indonesia akan hadirkan program yang kolaboratif, berdampak, dan berkelanjutan," ujar Slamet.
Sejak Juni 2024, Ruang Amal Indonesia telah menjalankan program serupa di Batang dan Pekalongan dengan lebih dari 260 peserta. Hasilnya sangat menggembirakan, lebih dari 80 persen peserta telah diterima bekerja di perusahaan-perusahaan di KITB.
Pelatihan dan Pendampingan untuk Kesuksesan Peserta
Pelatihan vokasi yang diberikan tidak hanya fokus pada keterampilan teknis, tetapi juga mencakup pendampingan penempatan kerja. Salah satu pelatihan yang diberikan adalah keterampilan menjahit (skema operator jahit sepatu). Program ini menargetkan penyerapan kerja hingga 95 persen peserta.
Untuk memastikan target tersebut tercapai, peserta juga akan mendapatkan pelatihan wawancara kerja agar siap menghadapi proses rekrutmen di perusahaan-perusahaan di KITB. Pendampingan intensif ini diharapkan mampu meningkatkan peluang peserta untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
Program ini merupakan contoh nyata bagaimana kolaborasi antara lembaga zakat, organisasi non-profit, dan kawasan industri dapat menciptakan dampak positif bagi masyarakat, khususnya perempuan di daerah sekitar KITB. Dengan memberdayakan perempuan melalui pelatihan vokasi, program ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model bagi program pemberdayaan masyarakat lainnya di Indonesia. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan berkelanjutan, program ini mampu memberikan solusi yang efektif dalam mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.