Baznas RI Salurkan Rp7 Miliar untuk Pemulihan Psikososial Warga Gaza
Baznas RI menyalurkan Rp7 miliar melalui UNRWA untuk pemulihan psikososial dan padat karya bagi 33.000 warga Palestina di Gaza yang terdampak konflik.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI telah menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp7 miliar kepada warga Palestina di Jalur Gaza. Bantuan ini disalurkan melalui Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan ditujukan untuk pemulihan psikososial dan program padat karya bagi 33.000 warga yang terdampak konflik. Bantuan tersebut mencakup layanan konseling bagi 15.000 anak dan 15.000 orang dewasa yang mengalami trauma, serta program padat karya bagi 3.000 pengungsi. Penyaluran dana dilakukan pada Kamis, 8 Mei 2024 di Jakarta.
Ketua Baznas RI, Noor Achmad, menyatakan komitmen Baznas untuk menjadi jembatan amanah antara masyarakat Indonesia dan warga Palestina. Beliau berharap bantuan ini dapat meringankan beban psikologis, terutama bagi anak-anak yang rentan terhadap dampak trauma konflik. Penyaluran bantuan melalui UNRWA dipilih karena kredibilitas dan profesionalisme lembaga tersebut dalam menangani pengungsi Palestina.
Program pemulihan psikososial ini akan melibatkan 50 konselor yang akan bertugas di beberapa titik pengungsian di Gaza selama enam bulan ke depan. Selain itu, program padat karya (cash for work) akan memberikan kesempatan kerja bagi 3.000 pengungsi, membantu mereka memenuhi kebutuhan ekonomi sekaligus memulihkan kondisi mental mereka. Baznas menekankan pentingnya penyaluran bantuan yang tepat sasaran dan efektif untuk memastikan dampak positif bagi penerima manfaat.
Dukungan Psikososial untuk Korban Konflik Gaza
Bantuan Rp7 miliar dari Baznas RI difokuskan pada pemulihan psikososial bagi warga Gaza yang terkena dampak konflik berkepanjangan. Program ini menargetkan 30.000 individu, termasuk anak-anak dan dewasa yang mengalami trauma akibat kekerasan dan kehilangan. Layanan konseling akan diberikan oleh 50 konselor yang terlatih dan berpengalaman dalam menangani trauma akibat konflik.
Pemilihan UNRWA sebagai mitra kerja Baznas didasarkan pada reputasi dan pengalaman UNRWA dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Palestina. UNRWA memiliki jaringan yang luas di Gaza dan memiliki keahlian dalam menjangkau kelompok-kelompok rentan yang membutuhkan dukungan psikososial.
Program ini dirancang untuk memberikan dukungan jangka pendek dan jangka panjang bagi para korban konflik. Dukungan jangka pendek meliputi konseling krisis dan dukungan psikososial lainnya, sementara dukungan jangka panjang meliputi terapi dan program rehabilitasi.
Ketua Baznas RI menekankan pentingnya dukungan psikososial dalam proses pemulihan pasca-konflik. "Melalui kerja sama dengan UNRWA, kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban psikologis yang dialami oleh para pengungsi, terutama anak-anak yang sangat rentan terhadap dampak trauma," kata Noor Achmad.
Program Padat Karya untuk Pemulihan Ekonomi
Selain program pemulihan psikososial, Baznas RI juga memberikan bantuan program padat karya (cash for work) bagi 3.000 pengungsi Palestina di Gaza. Program ini bertujuan untuk membantu para pengungsi memenuhi kebutuhan ekonomi mereka sekaligus memberikan rasa harapan dan martabat.
Program padat karya ini akan memberikan kesempatan kerja sementara bagi para pengungsi, memungkinkan mereka untuk mendapatkan penghasilan dan berkontribusi pada pemulihan komunitas mereka. Jenis pekerjaan yang akan ditawarkan akan disesuaikan dengan keahlian dan kemampuan para pengungsi.
Program ini juga diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi para pengungsi. Dengan memberikan kesempatan kerja, program ini membantu para pengungsi untuk membangun kembali kehidupan mereka dan menciptakan masa depan yang lebih baik.
Ketua Baznas RI berharap program ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam meringankan penderitaan warga Palestina dan memperkuat solidaritas antara masyarakat Indonesia dan Palestina. "UNRWA merupakan mitra yang sangat layak untuk dititipkan dana bantuan dari para donatur masyarakat Indonesia, karena lembaga ini memiliki kredibilitas dan profesionalisme tinggi dalam menangani pengungsi Palestina," ujarnya.
Baznas terus mengajak masyarakat Indonesia untuk terus menyalurkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) melalui Baznas, agar lebih banyak bantuan dapat diberikan kepada mereka yang membutuhkan, baik di dalam maupun luar negeri.