Belitung Terapkan Sistem Pengolahan Sampah Terpadu di TPA Gunung Sadai
DLH Belitung beralih dari sistem pembuangan sampah terbuka ke sistem terpadu di TPA Gunung Sadai untuk mencegah pencemaran lingkungan dan sesuai peraturan Kementerian Lingkungan Hidup.
Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, menerapkan sistem pengolahan sampah terpadu di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gunung Sadai. Langkah ini diambil setelah Kementerian Lingkungan Hidup memberikan peringatan terkait sistem pembuangan terbuka yang diterapkan sebelumnya. Sistem baru ini bertujuan untuk menangani sampah secara komprehensif dan mencegah dampak negatif terhadap lingkungan.
Kepala DLH Belitung, Yasa, menjelaskan bahwa perubahan sistem ini didorong oleh aturan Kementerian Lingkungan Hidup. TPA Gunung Sadai termasuk dalam 306 kabupaten dan provinsi yang mendapatkan peringatan karena masih menggunakan sistem pembuangan terbuka. Sistem ini dinilai berpotensi menyebabkan berbagai masalah lingkungan, seperti pencemaran udara dan air tanah, serta kerusakan ekosistem lokal. "Kami akan mengalihkan pengolahan sampah di TPA Gunung Sadai dari sistem pembuangan menjadi sistem terpadu," ujar Yasa.
Pemerintah Kabupaten Belitung telah menyiapkan peta jalan penerapan sistem pengolahan sampah terpadu yang telah diserahkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup. Sebelum sistem terpadu diterapkan sepenuhnya, sampah di TPA Gunung Sadai akan ditutup dan diratakan terlebih dahulu. Langkah ini merupakan bagian dari upaya jangka pendek untuk mengatasi permasalahan sampah yang ada.
Sistem Pengolahan Sampah Terpadu di TPA Gunung Sadai
Sistem pengolahan sampah terpadu yang akan diterapkan di TPA Gunung Sadai merupakan sistem komprehensif yang dimulai dari hulu hingga hilir. Hal ini berarti pengolahan sampah akan dilakukan sejak awal pemilahan sampah di sumbernya hingga pengolahan di TPA menggunakan teknologi canggih. "Pengolahan sampah terpadu adalah mengolah sampah yang dimulai dari hulu yang telah dipisahkan dari sumbernya sampai pengolahan di hilirnya atau tempat pembuangan akhir dengan menggunakan alat dan teknologi yang canggih," jelas Yasa.
Konsep ini menekankan pentingnya pemilahan sampah dari rumah tangga. Saat ini, masih banyak masyarakat Belitung yang membuang sampah tanpa memisahkan sampah organik dan anorganik. Ke depannya, hal ini tidak akan diizinkan lagi. Masyarakat diharapkan untuk mulai memilah sampah dari rumah masing-masing sebelum membuangnya ke TPA. "Ke depan cara ini tidak boleh lagi dilakukan dan sudah seharusnya masyarakat mulai memilah dan memisahkan sampah dari rumah masing-masing sebelum dibuang ke TPA," tegas Yasa.
Penerapan sistem pengolahan sampah terpadu ini diharapkan dapat mengatasi masalah lingkungan yang diakibatkan oleh sistem pembuangan terbuka sebelumnya. Dengan sistem yang lebih modern dan terintegrasi, diharapkan pengelolaan sampah di Belitung dapat lebih efektif dan berkelanjutan.
Tantangan dan Harapan
Meskipun telah memiliki peta jalan, penerapan sistem pengolahan sampah terpadu di Belitung tentu menghadapi tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah mengubah kebiasaan masyarakat dalam membuang sampah. Masyarakat perlu didorong untuk aktif memilah sampah dari rumah agar sistem pengolahan terpadu dapat berjalan efektif.
Selain itu, dukungan teknologi dan infrastruktur yang memadai juga diperlukan untuk menunjang keberhasilan sistem ini. Pemerintah Kabupaten Belitung perlu memastikan ketersediaan teknologi dan alat yang dibutuhkan untuk mengolah sampah secara optimal. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan program ini.
Diharapkan, dengan diterapkannya sistem pengolahan sampah terpadu ini, Kabupaten Belitung dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini akan berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Penerapan sistem ini juga sejalan dengan upaya pemerintah pusat dalam mengurangi dampak negatif lingkungan akibat pengelolaan sampah yang tidak terpadu. Dengan komitmen dan kerjasama semua pihak, diharapkan program ini dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Belitung.