Blue Bird Tambah 1.000 Armada Kendaraan Listrik, Prioritaskan Produsen Dalam Negeri
PT Blue Bird berencana menambah 1.000 unit kendaraan listrik (EV) pada 2025, dengan prioritas pada produsen mobil di Indonesia untuk mendukung transisi rendah karbon dan daya saing.
PT Blue Bird Tbk (Bluebird) mengumumkan rencana besarnya untuk meningkatkan jumlah armada kendaraan listrik (EV) hingga 1.000 unit pada tahun 2025. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT Bluebird, Adrianto Djokosoetono, di Jakarta pada Kamis, 13 Maret. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk beralih ke sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan meningkatkan daya saing di tengah persaingan bisnis yang ketat.
Adrianto menjelaskan bahwa penambahan armada EV ini setara dengan hampir 4 hingga 5 persen dari total armada Bluebird saat ini. Sumber pendanaan akan berasal dari investasi kredit perbankan, dan saat ini perusahaan tengah melakukan diskusi dengan beberapa produsen kendaraan listrik dalam negeri terkait rencana pembelian.
Keputusan untuk memprioritaskan produsen mobil listrik dalam negeri merupakan komitmen Bluebird terhadap perekonomian Indonesia. Dengan langkah ini, Bluebird turut berkontribusi pada pertumbuhan industri otomotif nasional dan pengembangan teknologi kendaraan listrik di Indonesia. Selain itu, hal ini juga selaras dengan upaya pemerintah dalam mendorong penggunaan energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon.
Penguatan Armada Listrik dan Strategi Persaingan
Menurut Adrianto, persaingan di sektor transportasi taksi di Indonesia saat ini tergolong sehat. Ia melihat persaingan tersebut sebagai pendorong untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan memberikan yang terbaik bagi pelanggan. "Tentunya kehadiran kompetisi itu kita harapkan akan menjadikan kita juga lebih baik, karena kompetisi itu kan selalu ada positif-positifnya," ujar Adrianto.
Sebagai bagian dari strategi bisnis, Bluebird juga memastikan pelayanan optimal selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah. Pelayanan ini meliputi sistem pembayaran yang fleksibel dan berbagai pilihan layanan mobilitas untuk perjalanan jarak dekat maupun jauh. Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan selama periode tersebut, Bluebird mempersiapkan langkah-langkah strategis seperti menambah armada di jam-jam sibuk, meningkatkan pemantauan operasional secara real-time, dan meningkatkan responsivitas layanan pelanggan.
Dengan mengutamakan pengemudi profesional, kendaraan yang terawat, dan sistem pemesanan yang andal, Bluebird berkomitmen untuk memberikan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan bebas cemas kepada pelanggannya. "Komitmen ini kami hadirkan untuk mendukung mobilitas pelanggan di setiap momen penting, dari awal Ramadhan hingga perayaan Idul Fitri," tambah Adrianto.
Kinerja Keuangan Positif Bluebird
Sebelum pengumuman rencana penambahan armada EV, Bluebird juga melaporkan kinerja keuangan yang positif hingga Oktober 2024. Pendapatan perusahaan mencapai Rp3,66 triliun, meningkat 13 persen secara year on year (YoY). Kinerja positif ini ditopang oleh pendapatan kuartal III yang mencapai Rp1,3 triliun, naik 11 persen secara quarter-on-quarter (QoQ) dan 17 persen secara YoY.
Tidak hanya pendapatan, laba Bluebird juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Laba bersih mencapai Rp442 miliar, meningkat 20 persen secara YoY. Secara QoQ, laba juga menunjukkan peningkatan yang signifikan, yaitu Rp176 miliar, naik 69 persen dibandingkan kuartal III 2023 dan 18 persen dibandingkan kuartal III 2024.
Tren positif ini menunjukkan kinerja Bluebird yang terus meningkat dan memperkuat posisi perusahaan di sektor transportasi Indonesia. Keberhasilan ini menjadi modal penting bagi Bluebird dalam menjalankan rencana pengembangan armada EV dan menghadapi tantangan persaingan di masa mendatang.
Dengan komitmen terhadap inovasi dan layanan berkualitas, Bluebird optimis dapat terus tumbuh dan berkontribusi pada kemajuan sektor transportasi di Indonesia. Langkah-langkah strategis yang telah dan akan diambil oleh perusahaan menunjukkan kesiapan Bluebird dalam menghadapi era kendaraan listrik dan persaingan yang semakin dinamis.