BNN dan Pemprov DKI Jakarta Perkuat Kolaborasi Basmi Narkoba
BNN dan Pemprov DKI Jakarta sepakat memperkuat kolaborasi untuk memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Jakarta, mengingat tingginya angka pengguna narkoba di wilayah tersebut.
Jakarta, 12 April 2024 (ANTARA) – Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencapai kesepakatan untuk memperkuat kerja sama dalam memberantas masalah narkoba di Jakarta. Kesepakatan ini tercapai dalam sebuah pertemuan di Jakarta pada hari Jumat lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala BNN, Marthinus Hukom, dan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menekankan pentingnya pendekatan komprehensif dan kolaboratif untuk mengatasi masalah ini. "Jakarta saat ini menjadi pusat peredaran gelap narkoba, dengan prevalensi penyalahgunaan mencapai 3,3 persen atau setara dengan 132 ribu orang," kata Hukom dalam keterangan tertulis pada Sabtu.
Hukom juga menyoroti kondisi sosial di daerah padat penduduk Jakarta yang seringkali menjadi tempat peredaran gelap narkoba. Kondisi sosial ekonomi yang kurang baik dan kurangnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang layak dapat mendorong individu untuk terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
Kerja Sama BNN dan Pemprov DKI Jakarta
Kepala BNN Jakarta, Nurhadi Yuwono, mengungkapkan bahwa berdasarkan data dan pemetaan, terdapat 112 wilayah rawan narkoba di Provinsi DKI Jakarta. Wilayah-wilayah ini menjadi fokus utama dalam upaya pencegahan dan penindakan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk mendukung penuh upaya BNN dalam memberantas narkoba di wilayah-wilayah tersebut.
Sebagai bagian dari upaya penanganan, empat klinik telah memberikan layanan rehabilitasi kepada 1.150 penyalahguna narkoba di provinsi ini. Klinik-klinik tersebut juga telah menerapkan beberapa program, seperti deklarasi anti-narkoba, layanan sosial, penyebaran informasi, dan program intervensi berbasis masyarakat. Program-program ini bertujuan untuk memberikan dukungan dan pendampingan kepada para pecandu narkoba agar dapat pulih dan kembali ke masyarakat.
Gubernur Anung menyampaikan apresiasinya dan dukungan penuh terhadap langkah-langkah yang diambil oleh BNN dan BNN Jakarta. Ia menegaskan akan melibatkan puskesmas di Jakarta untuk memberikan layanan rehabilitasi rawat jalan kepada penyalahguna narkoba, yang menurutnya merupakan korban dari para bandar dan pengedar narkoba. Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan akses layanan kesehatan yang lebih mudah dijangkau oleh masyarakat.
Pencegahan dan Deteksi Dini
Gubernur Anung juga menekankan pentingnya deteksi dini penyalahgunaan narkoba. Ia berencana untuk melibatkan masyarakat, termasuk organisasi kepemudaan, dalam upaya pencegahan. Pencegahan dini sangat penting untuk mencegah semakin meluasnya penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda. Partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat dari bahaya narkoba.
Pertemuan pada hari Jumat bertujuan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Provinsi DKI Jakarta. Kerja sama yang erat antara BNN dan Pemprov DKI Jakarta diharapkan dapat menghasilkan dampak yang signifikan dalam menurunkan angka penyalahgunaan narkoba di Jakarta.
Dengan komitmen kuat dari kedua belah pihak, diharapkan upaya pemberantasan narkoba di provinsi ini tidak hanya akan membantu mengurangi prevalensi penyalahgunaan narkoba, tetapi juga mengatasi akar masalah sosial yang cenderung merangsang peredaran gelap narkoba. Upaya ini meliputi peningkatan kesejahteraan masyarakat, pemberian pendidikan dan pelatihan keterampilan, serta menciptakan lapangan kerja yang layak bagi masyarakat.