BRIDA Kalsel Kaji Penurunan Angka Kemiskinan: Upaya Tepat Sasar?
Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kalsel melakukan kajian mendalam untuk menganalisis angka kemiskinan dan merumuskan rekomendasi kebijakan yang tepat sasaran dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Kalimantan Selatan.
Banjarmasin, 4 Maret 2024 (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) tengah gencar melakukan kajian untuk menurunkan angka kemiskinan dan kerentanannya. Kajian ini merupakan langkah strategis dalam upaya mengentaskan masalah kemiskinan yang masih menjadi tantangan di daerah tersebut. Penelitian ini melibatkan berbagai metode, termasuk observasi langsung dan wawancara terfokus di 13 kabupaten/kota di Kalsel, serta melibatkan SKPD terkait di Pemerintah Provinsi Kalsel.
Plt Kepala BRIDA Provinsi Kalimantan Selatan, Husnul Hatimah, menjelaskan bahwa kajian ini bertujuan untuk menganalisis angka kemiskinan di Kalsel, memproyeksikannya ke depan, dan mengkaji tingkat kerentanan kemiskinan. "Kami ingin menyusun rekomendasi kebijakan yang dapat diberikan kepada pemerintah daerah dalam rangka penurunan angka kemiskinan dan kerentanan kemiskinan di Kalimantan Selatan," ujarnya di Banjarbaru, Selasa.
Data yang diungkap menunjukkan bahwa pada September 2022, rata-rata rumah tangga miskin di Kalsel terdiri dari 4,93 anggota. Garis kemiskinan per rumah tangga miskin rata-rata mencapai Rp2.865.459,00 per bulan. Angka-angka ini menjadi dasar penting dalam merumuskan strategi penanggulangan kemiskinan yang efektif dan efisien.
Metodologi Kajian dan Tim Ahli
Kajian yang dilakukan BRIDA Kalsel ini meliputi beberapa tahapan penting, antara lain workshop, seminar proposal, seminar akhir, studi tiru ke Provinsi DKI Jakarta (khususnya Kementerian Sosial), dan dua provinsi lain dengan tingkat kemiskinan ekstrem terendah. Selain itu, studi banding juga dilakukan ke provinsi yang memiliki kesamaan kultur, budaya, geografis, dan demografi dengan Kalsel. Proses ini juga dilengkapi dengan Focus Group Discussion (FGD) bersama para pemangku kepentingan terkait.
Tim kajian terdiri dari enam orang ahli, termasuk seorang koordinator tenaga ahli (ahli ekonomi) dan lima tenaga ahli lainnya yang berasal dari berbagai bidang, seperti ekonomi, kebijakan publik, statistik, tata ruang/tata kota, dan kesehatan lingkungan. Komposisi tim yang multidisiplin ini diharapkan dapat memberikan analisis yang komprehensif dan rekomendasi kebijakan yang terintegrasi.
Husnul Hatimah menambahkan, "Dari kajian ini kami ingin menganalisis capaian angka kemiskinan di Kalimantan Selatan, mendapatkan analisis mengenai tingkat kerentanan kemiskinan di Kalimantan Selatan, dan menghasilkan rekomendasi kebijakan yang tepat sasaran." Hal ini menunjukkan komitmen BRIDA Kalsel untuk menghasilkan kajian yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Harapan dan Dampak Kajian
Kajian yang dilakukan BRIDA Kalsel ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang akurat mengenai kondisi kemiskinan di daerah tersebut. Data dan analisis yang dihasilkan akan menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan yang lebih efektif dan terarah dalam upaya pengentasan kemiskinan. Rekomendasi kebijakan yang dihasilkan diharapkan dapat memberikan solusi yang tepat sasaran dan berkelanjutan.
Dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga para ahli dari berbagai disiplin ilmu, kajian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya menurunkan angka kemiskinan di Kalimantan Selatan. Hasil kajian ini juga dapat menjadi referensi bagi daerah lain di Indonesia yang menghadapi tantangan serupa.
Proses studi banding ke provinsi lain dengan tingkat kemiskinan rendah dan yang memiliki kesamaan karakteristik dengan Kalsel diharapkan dapat memberikan pembelajaran berharga dan inspirasi dalam merumuskan strategi yang tepat. Partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan melalui FGD juga akan memastikan bahwa rekomendasi kebijakan yang dihasilkan relevan dan dapat diimplementasikan secara efektif.
Kesimpulannya, kajian BRIDA Kalsel ini merupakan langkah penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Kalimantan Selatan. Dengan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak, kajian ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang tepat sasaran dan berkelanjutan, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kalsel.