BRIN Kembangkan Bank Benih Rumput Laut untuk Dongkrak Budi Daya Nasional
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membentuk bank benih rumput laut di Lombok Utara, NTB, untuk meningkatkan kualitas bibit dan mengurangi ketergantungan impor, serta mendorong inovasi di sektor rumput laut Indonesia.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah membangun bank benih rumput laut di Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi kendala utama dalam budidaya rumput laut, yaitu kurangnya bibit unggul. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi rumput laut nasional, serta mengurangi ketergantungan pada impor bibit.
Indonesia memiliki kekayaan hayati rumput laut yang melimpah, diperkirakan sekitar 900 jenis. Namun, hanya sebagian kecil, sekitar enam hingga sembilan jenis, yang dimanfaatkan secara komersial. BRIN berupaya untuk mengeksplorasi potensi jenis rumput laut lainnya guna meningkatkan diversifikasi dan nilai ekonomi sektor ini. Kepala Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat BRIN, Fahrurozi, menyatakan, "Berbagai jenis rumput laut sedang kami koleksi untuk kami usahakan agar bisa dibudidayakan."
Pembentukan bank benih rumput laut ini berlokasi di Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat BRIN di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Langkah ini merupakan bagian dari upaya BRIN untuk memperbaiki sektor hulu budidaya rumput laut di Indonesia. Dengan menyediakan berbagai jenis bibit unggul, diharapkan budidaya rumput laut dapat lebih optimal dan berkelanjutan.
Eksplorasi Jenis Rumput Laut Unggul
BRIN saat ini tengah fokus meneliti tiga jenis rumput laut yang berpotensi untuk dihilirisasi, yaitu Caulerpa lentillifera (anggur laut), Ulva lactuca (rumput laut hijau pipih), dan genus ganggang merah Halymenia. Halymenia, khususnya, menarik perhatian karena kemampuannya menyerap gas metana, sehingga dapat berkontribusi pada pengurangan dampak perubahan iklim. Rumput laut ini juga berpotensi sebagai pakan ternak, mengurangi emisi metana dari hewan ternak.
Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat BRIN, Wahyu Purbiantoro, menjelaskan tantangan dalam budidaya rumput laut merah. Indonesia selama ini mengimpor bibit rumput laut merah dari Filipina, tetapi sebagian besar bibit tersebut sulit dikembangbiakkan karena tidak dapat dibuahi secara alami. Hal ini menyulitkan proses pencarian indukan dengan teknik pembibitan menggunakan spora.
Riset intensif terhadap rumput laut merah dijadwalkan BRIN pada pertengahan tahun 2025. BRIN berharap dapat menemukan dan mengembangkan varietas rumput laut merah asli Indonesia yang unggul dan berkelanjutan. Wahyu menambahkan, "Kami mencoba varietas asli Indonesia yang berasal dari alam. Untuk sementara ini kami mau coba cari di Pulau Lombok dan Sumbawa, tetapi ke depan mungkin area bisa diperluas."
Potensi dan Tantangan Pengembangan Bank Benih Rumput Laut
Pengembangan bank benih rumput laut ini diharapkan dapat mengatasi ketergantungan Indonesia terhadap impor bibit rumput laut. Dengan menyediakan berbagai jenis bibit unggul, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas rumput laut yang dibudidayakan. Selain itu, bank benih ini juga dapat menjadi pusat riset dan pengembangan varietas unggul baru.
Namun, pengembangan bank benih rumput laut juga menghadapi tantangan. Salah satu tantangannya adalah menjaga keberagaman genetik rumput laut agar tetap terjaga. Tantangan lainnya adalah memastikan kualitas bibit yang dihasilkan tetap terjaga dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. BRIN akan terus berupaya untuk mengatasi tantangan tersebut agar bank benih rumput laut dapat berfungsi secara optimal.
Keberhasilan pengembangan bank benih rumput laut ini akan memberikan dampak positif bagi sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Hal ini akan meningkatkan nilai ekonomi rumput laut, membuka lapangan kerja baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Selain itu, pengembangan ini juga akan berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan dan mitigasi perubahan iklim.
Dengan adanya bank benih rumput laut ini, diharapkan Indonesia dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan bibit rumput laut dan mampu bersaing di pasar internasional. BRIN berkomitmen untuk terus mengembangkan riset dan inovasi di bidang rumput laut untuk mendukung kemajuan sektor kelautan dan perikanan Indonesia.