Bulog Kudus Serap 3.150 Ton Gabah dan Beras Petani, Dorong Swasembada Pangan
Perum Bulog Cabang Pati telah menyerap 3.150 ton gabah dan beras petani di Kabupaten Kudus dengan harga sesuai HPP, mendukung swasembada pangan nasional.
Bulog Kudus Serap 3.150 Ton Gabah dan Beras Petani, Dorong Swasembada Pangan
Perum Bulog Cabang Pati, Jawa Tengah, telah menyerap sebanyak 3.150 ton gabah dan beras dari petani di Kabupaten Kudus hingga pekan ini. Penyerapan dilakukan dengan harga sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP), yaitu Rp6.500 per kilogram. Penyerapan ini melibatkan gabah sebanyak 550 ton dan beras sebanyak 2.600 ton. Kegiatan ini berlangsung di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dan masih berlanjut seiring dengan adanya lahan padi yang belum dipanen.
Kepala Gudang Bulog Kudus, Eko Setiawan, menjelaskan bahwa meskipun musim panen raya pertama telah berlalu, masih terdapat beberapa lahan padi petani yang tengah dipanen, terutama di Kecamatan Jati. Beliau memperkirakan jumlah beras dan gabah yang diserap Bulog akan terus meningkat. "Musim panen pertama memang sudah lewat, tetapi masih ada beberapa lahan tanaman padi petani di Kabupaten Kudus yang dipanen," ungkap Eko Setiawan di Kudus, Selasa.
Bulog juga aktif menjalin kerjasama dengan mitra penggilingan gabah untuk meningkatkan jumlah penyerapan. Strategi ini terbukti efektif, dengan rata-rata penyerapan mencapai 80 ton beras per hari. "Rata-rata per harinya bisa sampai 80-an ton beras yang bisa diserap," ujar Eko Setiawan menambahkan.
Upaya Pemkab Kudus dalam Mendukung Swasembada Pangan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus juga turut berperan aktif dalam upaya mencapai swasembada pangan. Pemkab Kudus gencar meningkatkan luas areal tanam padi pada musim tanam kedua. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, hingga akhir Maret 2025, luas areal tanam telah mencapai 9.252,8 hektare yang tersebar di sembilan kecamatan.
Meskipun angka tersebut masih jauh dari target luas tanam tahunan sebesar 26.229 hektare, upaya ini menunjukkan komitmen Pemkab Kudus dalam mendukung ketahanan pangan daerah. Langkah-langkah konkret yang dilakukan meliputi penyediaan bibit unggul, pelatihan pertanian modern, serta pendampingan petani dalam pengelolaan lahan.
Kerjasama yang baik antara Bulog dan Pemkab Kudus menjadi kunci keberhasilan dalam penyerapan gabah dan beras petani. Dengan harga yang sesuai HPP, petani terjamin mendapatkan penghasilan yang layak, sementara Bulog dapat memenuhi stok beras nasional.
Strategi Bulog dalam Penyerapan Gabah dan Beras
Bulog menerapkan strategi yang komprehensif dalam penyerapan gabah dan beras petani. Selain bekerja sama dengan petani secara langsung, Bulog juga melibatkan mitra penggilingan gabah. Hal ini mempercepat proses penyerapan dan menjamin kualitas beras yang diserap.
Sistem penyerapan yang terintegrasi ini memastikan bahwa petani mendapatkan akses pasar yang adil dan transparan. Dengan demikian, petani termotivasi untuk meningkatkan produktivitas, yang pada akhirnya berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Keberhasilan program ini tidak terlepas dari pengawasan ketat dari pemerintah dan komitmen Bulog dalam menjaga stabilitas harga beras di pasaran. Dengan demikian, masyarakat dapat mengakses beras dengan harga yang terjangkau.
Kesimpulan
Penyerapan gabah dan beras oleh Bulog di Kabupaten Kudus merupakan langkah penting dalam upaya mencapai swasembada pangan. Kerjasama antara Bulog, Pemkab Kudus, dan petani menjadi kunci keberhasilan program ini. Ke depan, perlu ditingkatkan lagi upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan memperluas akses pasar bagi petani.