Bulog Lampung Usul Pembangunan 5 Fasilitas Pengering Padi Baru
Perum Bulog Kanwil Lampung mengajukan pembangunan lima fasilitas pengering padi untuk mengatasi terbatasnya kapasitas pengeringan gabah saat panen raya dan meningkatkan penyerapan gabah petani.
Bandarlampung, 12 April 2024 - Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung mengajukan proposal pembangunan lima fasilitas pengering padi baru. Langkah ini diambil untuk mengatasi kendala kapasitas pengeringan gabah yang terbatas, terutama saat panen raya, dan mendukung produktivitas pertanian di Provinsi Lampung. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan penyerapan gabah dari petani dan menjamin harga jual yang stabil.
Pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo, menjelaskan tingginya antusiasme petani untuk menyerahkan gabah basah hasil panen mereka saat panen raya. Namun, kapasitas pengeringan yang ada saat ini tidak mampu menampung seluruh gabah yang masuk. "Seperti yang kita ketahui saat panen raya sekarang, antusias petani untuk menyetorkan gabah basah hasil panen sangat tinggi, sedangkan kapasitas pengeringan terbatas," ujar Nurman Susilo di Bandarlampung, Sabtu.
Sebagai solusi jangka panjang, Bulog Lampung mengusulkan pembangunan fasilitas pengering gabah di beberapa lokasi strategis. Langkah ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang muncul setiap tahunnya saat panen raya dan meningkatkan efisiensi penyerapan gabah dari petani. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan petani tidak perlu lagi khawatir akan kesulitan dalam mengeringkan gabah mereka.
Penambahan Kapasitas Pengeringan Gabah
Pembangunan lima unit fasilitas pengering padi baru ini ditargetkan mampu meningkatkan kapasitas pengeringan gabah secara signifikan. Masing-masing fasilitas direncanakan memiliki kapasitas hingga 200 ton per hari. Dengan penambahan lima unit, total kapasitas pengeringan gabah basah dapat meningkat hingga 1.000 ton per hari. "Kapasitas kami minta kurang lebih 200 ton dalam satu hari, kalau bertambah lima unit maka bisa bertambah penyerapan gabah basah yang dikeringkan menjadi 1.000 ton dalam sehari," jelas Nurman Susilo.
Pemilihan lokasi pembangunan fasilitas pengering gabah akan difokuskan pada daerah-daerah sentra pertanian di Lampung. Hal ini bertujuan untuk mempermudah akses petani dalam menyerahkan gabah mereka dan meminimalisir biaya transportasi. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas program penyerapan gabah Bulog.
Saat ini, Bulog Lampung masih mengandalkan kerja sama dengan mitra untuk pengeringan gabah. Namun, kapasitas pengeringan yang dimiliki mitra masih terbatas, berkisar antara 10-200 ton per hari. "Untuk sekarang kita kerja sama dengan mitra meski kapasitas pengeringan kecil hanya 10-200 ton per hari. Sebab tidak ada pilihan lain untuk selamatkan gabah yang panen ini, karena petani antusias dengan harga yang gabah bagus, mudah-mudahan mitra bisa bertambah dan kita terus mencari mitra untuk pengeringan," tambah Nurman Susilo.
Dukungan Peningkatan Produktivitas Pertanian Lampung
Proposal pembangunan fasilitas pengering padi ini merupakan bagian dari upaya Bulog Lampung untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian di daerah. Dengan tersedianya fasilitas pengeringan yang memadai, diharapkan petani dapat lebih fokus pada peningkatan produksi padi mereka tanpa perlu khawatir akan kesulitan dalam proses pascapanen.
Keberadaan fasilitas pengeringan yang memadai juga akan berdampak positif terhadap stabilitas harga gabah di pasaran. Dengan kemampuan Bulog untuk menyerap gabah dalam jumlah besar, diharapkan harga gabah dapat tetap terjaga dan petani tidak dirugikan oleh fluktuasi harga.
Ke depan, Bulog Lampung berharap dapat terus meningkatkan kapasitas pengeringan gabah untuk memenuhi kebutuhan petani dan mendukung pengembangan sektor pertanian di Provinsi Lampung. Upaya ini sejalan dengan komitmen Bulog untuk menjaga stabilitas ketahanan pangan nasional.
Dengan adanya tambahan fasilitas pengeringan, diharapkan permasalahan keterbatasan kapasitas pengeringan gabah dapat teratasi dan petani dapat lebih mudah menjual hasil panen mereka dengan harga yang baik. Langkah ini juga menunjukkan komitmen Bulog dalam mendukung kesejahteraan petani di Provinsi Lampung.