Cegah TBC di Kepulauan Seribu, Dinkes Gencarkan Investigasi hingga Skrining Aktif
Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu gencar lakukan upaya pencegahan TBC dengan investigasi kasus, terapi preventif, edukasi, hingga skrining aktif.
Jakarta, 20 Mei 2024 - Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Kabupaten Kepulauan Seribu meningkatkan upaya pengendalian Tuberkulosis (TBC) di wilayahnya. Langkah-langkah ini meliputi investigasi kasus secara intensif, pemberian terapi pencegahan, edukasi masyarakat, hingga skrining aktif dengan portable x-ray. Tujuannya adalah menekan penyebaran TBC dan menghilangkan stigma negatif terkait penyakit ini di masyarakat Kepulauan Seribu.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu, Murniasi Hutapea, menyatakan bahwa investigasi kasus TBC menjadi prioritas utama. "Upaya pertama yang dilakukan adalah melakukan investigasi kasus TBC yang ditemukan minimal delapan kontak per kasus," ujarnya. Investigasi ini melibatkan Penanggungjawab (PJ) Program TBC dan kader kesehatan untuk menjaring terduga TBC dari kontak serumah dan kontak erat pasien.
Selain investigasi, Sudinkes juga memberikan terapi pencegahan TBC kepada kontak kasus sesuai petunjuk teknis. Langkah ini bertujuan sebagai tindakan preventif untuk mencegah penularan penyakit di sekitar pasien TBC. Kegiatan ini melibatkan kader kesehatan, puskesmas, serta RT dan RW jika diperlukan.
Investigasi Kasus dan Terapi Pencegahan TBC
Investigasi kasus TBC dilakukan secara proaktif dengan melibatkan berbagai pihak. Kader kesehatan berperan penting dalam mengidentifikasi kontak erat pasien TBC. Puskesmas juga aktif memberikan dukungan medis dan edukasi kepada keluarga pasien.
Terapi pencegahan TBC diberikan kepada individu yang berisiko tinggi tertular penyakit ini. Tujuannya adalah mencegah perkembangan infeksi TBC menjadi penyakit aktif. Program ini diharapkan dapat memutus rantai penularan TBC di Kepulauan Seribu.
Pembentukan Pengawas Minum Obat (PMO) di setiap keluarga pasien TBC juga menjadi bagian penting dari upaya pengendalian TBC. PMO bertugas mengingatkan dan memastikan pasien minum obat TBC sesuai dosis yang ditentukan. Hal ini penting untuk memastikan keberhasilan pengobatan dan mencegah resistensi obat.
Edukasi Masyarakat dan Skrining Aktif
Puskesmas dan kader kesehatan aktif melakukan skrining, community outreach (penyuluhan), dan edukasi tentang TBC kepada masyarakat. Edukasi ini bertujuan memberikan pengetahuan dasar tentang TBC dan menghilangkan stigma negatif di lingkungan masyarakat.
Pada tahun 2024, beberapa Puskesmas dan Puskesmas Pembantu telah melaksanakan kegiatan edukasi di sekolah, asrama siswa, pegawai kelurahan (PPSU), serta kegiatan edukasi langsung di masyarakat. Edukasi ini mencakup informasi tentang gejala TBC, cara penularan, pencegahan, dan pentingnya pengobatan yang teratur.
Sudinkes juga melaksanakan active case finding (ACF) TBC menggunakan portable x-ray. Kegiatan ini bertujuan mempermudah menemukan kasus dan terduga TBC dengan bekerja sama dengan Poltekkes. Sasarannya adalah orang dengan imunokompromais seperti penyandang diabetes melitus, ODHIV, anak dengan stunting, dan lainnya.
Kegiatan ACF melibatkan petugas kesehatan puskesmas, petugas Poltekkes, Sudinkes, dan kader. Penggunaan portable x-ray memungkinkan skrining TBC dilakukan lebih cepat dan efisien, terutama di wilayah yang sulit dijangkau.
Penguatan Komitmen dan Pembentukan Kampung Siaga TBC
Penguatan komitmen dengan pihak terkait dalam pengendalian TBC di Kepulauan Seribu juga menjadi fokus utama. Hal ini tertuang dalam keputusan Bupati Kabupaten Kepulauan Seribu Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 128 Tahun 2024 tentang Tim Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis Tingkat Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu serta komitmen pembentukan Kampung Siaga TBC melalui SK Lurah tahun 2024.
Pembentukan Kampung Siaga TBC bertujuan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengendalian TBC. Kampung Siaga TBC akan menjadi pusat informasi dan edukasi tentang TBC, serta tempat untuk melakukan skrining dan pengobatan TBC.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Sudinkes Kepulauan Seribu berharap dapat menekan angka penyebaran kasus TBC melalui pemetaan yang tepat dan intervensi yang efektif. Kerjasama antara pemerintah, tenaga kesehatan, kader, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai tujuan ini.
Sejumlah upaya yang dilakukan oleh Suku Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Seribu ini diharapkan mampu menekan angka penyebaran kasus TBC melalui pemetaan yang tepat dan penanganan yang komprehensif. Dengan deteksi dini, pengobatan yang tepat, dan dukungan masyarakat, diharapkan Kepulauan Seribu dapat bebas dari TBC.