Danantara Cermat Kaji Proyek Hilirisasi dan Data Center Sebelum Investasi
CEO BPI Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menyatakan bahwa pihaknya tengah mengkaji sejumlah proyek hilirisasi dan data center sebelum memutuskan investasi, dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang dan asas kehati-hatian.
Jakarta, 6 Maret 2024 - Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, di bawah kepemimpinan CEO Rosan Perkasa Roeslani, tengah melakukan kajian mendalam terhadap sejumlah proyek hilirisasi dan pembangunan pusat data (data center) sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor penting yang akan berdampak luas bagi perekonomian Indonesia.
Proses pengkajian ini melibatkan analisis menyeluruh terhadap berbagai parameter. Beberapa di antaranya adalah potensi proyek dalam menciptakan lapangan kerja, mengurangi ketergantungan impor, meningkatkan daya saing produk dalam negeri, serta menghasilkan nilai tambah yang signifikan. Asas kehati-hatian (prudent) juga menjadi prinsip utama dalam setiap pertimbangan investasi yang dilakukan Danantara.
âYang paling penting, investasi kita ini punya dampak positif ke depannya terhadap anak, cucu kita. Nah, itu juga menjadi salah satu pegangan. Jadi, kami bilang Danantara itu, we invest for the future,â ujar Rosan Perkasa Roeslani dalam jumpa pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/3) malam. Pernyataan ini menekankan komitmen Danantara dalam membangun investasi berkelanjutan yang memberikan manfaat jangka panjang bagi Indonesia.
Proyek-Proyek yang Dikaji Danantara
Meskipun belum dapat menyebutkan secara spesifik proyek-proyek yang menjadi target investasi, Rosan menjelaskan bahwa proses pengkajian dilakukan secara profesional dan menyeluruh. Tim Komite Investasi Danantara, baik di level operasional maupun investasi, serta tim dari BP Danantara sendiri, akan menganalisis setiap proyek secara detail.
âJadi, ini akan dianalisis oleh tim Komite Investasi kami, baik yang di level operasi, baik yang di level investasi, maupun yang di level BP Danantara. Jadi, ini benar-benar akan dilakukan semuanya secara profesional,â tegas Rosan. Proses ini memastikan bahwa setiap keputusan investasi telah melalui pertimbangan matang dari berbagai aspek, termasuk risiko, legalitas, administrasi, daya saing, dan analisis demand-supply.
Kajian mendalam ini mencakup tidak hanya proyek hilirisasi dan data center, tetapi juga proyek-proyek pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT). Beberapa di antara proyek-proyek tersebut bahkan termasuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) periode 2025-2029.
Hilirisasi dan Peningkatan Daya Saing
Rosan menekankan fokus Danantara pada proyek-proyek hilirisasi. Hal ini didorong oleh keinginan untuk menangkap nilai tambah (value added) yang ada di Indonesia. Selain itu, Danantara juga memperhatikan daya saing setiap proyek untuk memastikan keberlanjutan dan dampak positif bagi perekonomian nasional.
âProyek-proyeknya kami lihat memang ya terutama adalah hilirisasi, kami lihat, karena kembali lagi kami ingin menangkap semua nilai tambah atau value added yang ada di kita. Itu kami akan lanjutkan. Kemudian kembali lagi ya itu daya saing, kita juga bisa lihat daya saingnya ke depan itu seperti apa,â jelas CEO Danantara. Pernyataan ini menunjukkan komitmen Danantara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Proses pengkajian yang cermat dan komprehensif yang dilakukan oleh Danantara menunjukkan komitmen mereka dalam memastikan setiap investasi memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi jangka panjang untuk membangun perekonomian yang kuat dan berdaya saing di masa depan.