Dinkes Lebak Ajak Warga Cegah DBD dengan Kebersihan Lingkungan
Dinas Kesehatan Lebak mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah demam berdarah dengue (DBD) setelah ditemukan 89 kasus dalam dua pekan terakhir di sejumlah wilayah.
Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lebak Meningkat
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Imbauan ini menyusul peningkatan kasus DBD yang signifikan di Kabupaten Lebak. Dalam dua pekan terakhir, tercatat 89 warga Lebak telah terjangkit penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti ini.
Langkah Pencegahan DBD di Lebak
Pelaksana Harian Dinkes Kabupaten Lebak, dr. Budi Mulyanto, menekankan pentingnya gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan metode 3M (Menguras, Mengubur, Menutup). dr. Budi menjelaskan bahwa genangan air bersih adalah tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, sehingga penting untuk rutin menguras bak mandi, mengubur barang bekas yang dapat menampung air, dan menutup rapat wadah-wadah penampungan air. Penggunaan abate juga dianjurkan untuk membunuh jentik nyamuk.
Meskipun kasus DBD di Lebak telah mencapai 89 orang dan membutuhkan perawatan di rumah sakit dan puskesmas setempat, beruntungnya belum ada laporan kematian. Hal ini menunjukkan penanganan medis yang cepat dan efektif.
Wilayah Rawan DBD di Lebak
Wilayah-wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi di Kabupaten Lebak, seperti Rangkasbitung, Cipanas, Malingping, Maja, Warunggunung, Cibadak, Gunungkencana, dan Sajira, menjadi area yang perlu mendapat perhatian khusus dalam upaya pencegahan DBD. Peningkatan curah hujan di awal tahun 2025 juga meningkatkan risiko penyebaran penyakit ini.
Sosialisasi dan Edukasi Pencegahan DBD
Petugas medis di seluruh puskesmas Kabupaten Lebak secara aktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan DBD. Selain itu, upaya preventif dan kuratif terus dilakukan untuk menangani kasus DBD yang terdeteksi. Kepala Puskesmas Rangkasbitung, Yayang Citra Gumilar, juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan melalui PSN dan gerakan 3M.
Kerja Sama Masyarakat dalam Penanggulangan DBD
Dinkes Lebak berharap masyarakat dapat bergotong royong dalam memberantas sarang nyamuk dan menjaga kebersihan lingkungan. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran DBD. Upaya ini dinilai efektif dan lebih murah daripada pengobatan. Kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan menjadi kunci utama dalam mencegah penyebaran penyakit DBD.
Kesimpulan
Peningkatan kasus DBD di Lebak menjadi pengingat pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Kerja sama antara Dinkes Lebak dan masyarakat melalui gerakan PSN dan 3M sangat krusial untuk mencegah penyebaran penyakit mematikan ini. Sosialisasi dan edukasi berkelanjutan juga dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.