Dinkes Mimika Intensifkan Deteksi Malaria, Sasar 1.000 Orang Per Hari
Dinas Kesehatan Mimika meningkatkan jumlah tes malaria hingga 1.000 orang per hari untuk mencapai target satu juta jiwa pada 2025, dengan angka positif malaria di bawah standar nasional.
Timika, 02 Maret 2025 (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika, Papua Tengah, gencar memperluas jangkauan deteksi malaria. Upaya ini ditandai dengan peningkatan jumlah tes malaria hingga mencapai 1.000 orang per hari. Langkah tersebut merupakan bagian dari strategi untuk mencapai target pemeriksaan satu juta jiwa pada tahun 2025 mendatang. Sasaran pemeriksaan ini mencakup seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Mimika.
Kepala Dinkes Kabupaten Mimika, Reynold Ubra, dalam keterangannya di Timika, Minggu (2/3), memaparkan capaian pemeriksaan malaria sejak awal tahun. "Sejak 1 Januari hingga 26 Februari 2025, kami telah melakukan tes malaria kepada 31.665 orang," ungkap Ubra. Dari jumlah tersebut, ditemukan 1.076 kasus positif malaria.
Meskipun angka positif terbilang rendah, Dinkes Mimika tetap berkomitmen untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperluas akses pemeriksaan. Hal ini mengingat potensi penyebaran penyakit malaria yang masih ada di wilayah tersebut. Upaya pencegahan dan deteksi dini menjadi kunci utama dalam menekan angka kasus malaria.
Percepatan Deteksi dan Peran Kader Posyandu
Reynold Ubra menjelaskan bahwa hingga saat ini, rata-rata jumlah tes malaria yang dilakukan berkisar antara 400-500 orang per hari. Namun, Dinkes Mimika berupaya meningkatkan angka tersebut hingga 1.000 orang per hari. "Ke depan, kami akan terus berupaya memperkuat peran kader di setiap posyandu untuk memperluas jangkauan pemeriksaan," jelasnya. Penguatan kapasitas kader kesehatan di tingkat desa diharapkan mampu mendeteksi dini kasus malaria di masyarakat.
Puskesmas di wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi menjadi fokus utama. Sebagai contoh, Puskesmas Timika telah melakukan tes malaria kepada 9.000 orang, dengan persentase positif sebesar 1,6 persen. Sementara itu, Puskesmas Pasar Sentral mencatat tujuh kasus positif dari 457 orang yang diperiksa, atau sekitar 1,5 persen. Data ini menunjukkan bahwa tingkat kasus positif malaria di Kabupaten Mimika relatif rendah.
Ubra menambahkan, "Sehingga rata-rata kasus positif malaria berada di bawah 1,5 persen dan positive rate ialah 3,4 persen atau di bawah standar nasional yakni lima persen." Angka ini menunjukkan keberhasilan upaya pencegahan dan pengendalian malaria di Kabupaten Mimika.
Penanganan Malaria di Tahun 2024 dan Strategi ke Depan
Dinkes Mimika mencatat data signifikan pada tahun 2024. Dari 666.000 penduduk, sebanyak 153.000 lebih dinyatakan positif malaria, atau sekitar 23 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan data tahun 2025. Perbedaan angka ini menunjukkan efektivitas strategi yang diterapkan Dinkes Mimika dalam pengendalian malaria.
Untuk meningkatkan efektivitas penanganan malaria di tahun 2025, Dinkes Mimika menerapkan strategi baru. "Dalam penanganan malaria tahun ini, kami mengintegrasikan semua kader, baik kader penyuluh malaria maupun tuberkulosis, dengan memperkuat pelayanan di posyandu," kata Ubra. Integrasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan jangkauan pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat.
Dengan peningkatan jumlah tes dan integrasi kader, Dinkes Mimika optimistis dapat mencapai target pemeriksaan satu juta jiwa pada tahun 2025 dan menekan angka kasus malaria di bawah standar nasional. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam melindungi kesehatan masyarakat dari ancaman penyakit malaria.
Langkah-langkah yang dilakukan Dinkes Mimika ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pengendalian malaria. Pencegahan dan deteksi dini, serta peran aktif kader kesehatan di tingkat masyarakat, merupakan kunci keberhasilan dalam menekan angka kasus malaria.