Disdagperinkop Kapuas Antisipasi Lonjakan Harga Sembako Jelang Ramadhan
Pemerintah Kabupaten Kapuas melalui Disdagperinkop dan UKM melakukan pemantauan pasar untuk mencegah lonjakan harga sembako yang tidak wajar selama bulan Ramadhan.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Jelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah, Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disdagperinkop dan UKM) Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, bersiap melakukan pemantauan ketat terhadap harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar tradisional. Langkah ini diambil oleh Kepala Disdagperinkop dan UKM Kabupaten Kapuas, Apendi, untuk mengantisipasi lonjakan harga yang tidak wajar dan memastikan stabilitas harga serta ketersediaan sembako bagi masyarakat selama bulan Ramadhan. Pemantauan ini akan dilakukan di pasar tradisional Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, dimulai pada awal Maret 2024.
Antisipasi ini penting karena berdasarkan pantauan awal, beberapa komoditas seperti beras, gula pasir, minyak goreng, dan daging ayam menunjukkan kenaikan harga, meskipun masih dalam batas wajar. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya permintaan menjelang bulan puasa. Pemerintah Kabupaten Kapuas berupaya mencegah dampak negatif dari lonjakan harga ini terhadap masyarakat, khususnya selama bulan Ramadhan yang penuh dengan ibadah dan kegiatan keagamaan.
Dengan melakukan pemantauan intensif, pemerintah daerah berharap dapat menciptakan suasana yang kondusif bagi masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa. Langkah ini juga bertujuan untuk melindungi konsumen dari praktik-praktik yang merugikan, seperti penimbunan dan spekulasi harga yang dapat menyebabkan kelangkaan dan inflasi.
Pemantauan Harga dan Stok Sembako di Pasar Tradisional
Disdagperinkop dan UKM Kabupaten Kapuas akan melakukan pemantauan langsung ke pasar-pasar tradisional di wilayah Kabupaten Kapuas. Tim akan mencatat harga dan stok berbagai komoditas sembako penting. Data ini akan digunakan untuk menganalisis perkembangan harga dan mengidentifikasi potensi masalah.
Selain pemantauan langsung, Disdagperinkop dan UKM juga akan berkoordinasi dengan para pedagang dan distributor untuk memastikan ketersediaan stok barang dan mencegah praktik penimbunan. Koordinasi ini bertujuan untuk menciptakan kerjasama yang baik antara pemerintah dan pelaku usaha dalam menjaga stabilitas harga.
"Kami ingin memastikan harga tetap stabil dan stok barang mencukupi. Jika ditemukan kenaikan harga yang tidak wajar, kami akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait," jelas Kepala Disdagperinkop dan UKM Kabupaten Kapuas, Apendi.
Imbauan Kepada Pelaku Usaha dan Masyarakat
Disdagperinkop dan UKM Kabupaten Kapuas mengimbau kepada seluruh pelaku usaha untuk tetap menjaga ketersediaan barang dan tidak melakukan spekulasi harga. Praktik penimbunan dan permainan harga akan ditindak tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kepada masyarakat, Disdagperinkop dan UKM Kapuas juga mengimbau untuk berbelanja secara bijak dan tidak melakukan pembelian dalam jumlah besar secara berlebihan. Hal ini bertujuan agar ketersediaan stok sembako tetap terjaga dan mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat.
"Kami mengimbau pelaku usaha agar tetap menjaga ketersediaan barang dan tidak melakukan spekulasi harga," tegas Apendi. "Masyarakat juga kami minta untuk berbelanja dengan bijak," tambahnya.
Langkah Antisipasi dan Tindakan Tegas
Sebagai bagian dari upaya antisipasi lonjakan harga, Disdagperinkop dan UKM Kabupaten Kapuas akan melakukan tindakan tegas jika ditemukan indikasi pelanggaran, seperti penimbunan atau permainan harga. Tindakan ini bertujuan untuk memberikan efek jera dan menciptakan pasar yang sehat dan tertib.
Dengan adanya pemantauan dan tindakan tegas ini, diharapkan masyarakat Kabupaten Kapuas dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan nyaman tanpa harus khawatir dengan lonjakan harga kebutuhan pokok. Pemerintah Kabupaten Kapuas berkomitmen untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga sembako selama bulan Ramadhan.
"Dengan pemantauan nantinya, diharapkan masyarakat Kapuas bisa menjalani ibadah puasa dengan nyaman tanpa khawatir akan lonjakan harga kebutuhan pokok," tutup Apendi.