DLH Tangerang Imbau Warga Pilah Sampah Rumah Tangga: Wujudkan Kota Tangerang yang Bersih!
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang mengajak masyarakat untuk memilah sampah rumah tangga sebelum dibuang, guna mengurangi beban TPA dan mendukung program pengolahan sampah organik menjadi kompos atau pakan maggot.
Kota Tangerang, 12 April 2024 – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang, Banten, meluncurkan imbauan penting kepada seluruh warga untuk melakukan pemilahan sampah rumah tangga sebelum sampah tersebut diambil oleh petugas layanan jemput sampah organik. Langkah ini merupakan bagian integral dari strategi pengelolaan sampah berkelanjutan yang diusung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.
Kepala DLH Kota Tangerang, Wawan Fauzi, menjelaskan bahwa sampah organik yang dikumpulkan akan diolah menjadi kompos atau pakan maggot. "Sampah yang dijemput petugas nantinya diolah menjadi kompos atau pakan maggot yang bermanfaat bagi lingkungan," ujar Wawan Fauzi dalam keterangannya di Tangerang, Sabtu.
Program Layanan Jemput Sampah Organik ini didesain untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan memilah sampah dari rumah, warga turut berkontribusi dalam mengurangi volume sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing.
Layanan Jemput Sampah Organik dan Pengelolaan Sampah Terpadu
Bagi warga Kota Tangerang yang ingin memanfaatkan program Layanan Jemput Sampah Organik, prosesnya cukup mudah. Cukup menghubungi call center DLH Kota Tangerang di nomor 0811-1631-631 atau 0857-1501-8087. Sampah organik yang telah dipilah akan diproses di Intermediate Treatment Facility (ITF) Jatiuwung, pusat pengolahan sampah organik terpadu di Kota Tangerang.
ITF Jatiuwung berperan krusial dalam mengolah sampah organik menjadi produk yang lebih bermanfaat. Proses pengolahan ini tidak hanya mengurangi volume sampah di TPA, tetapi juga menghasilkan kompos dan pakan maggot yang dapat dimanfaatkan kembali. Hal ini selaras dengan upaya Pemkot Tangerang untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan.
Sementara itu, untuk sampah anorganik, DLH Kota Tangerang menyediakan alternatif pengelolaan melalui bank sampah atau program sedekah sampah. Warga dapat memilih opsi mana yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mereka. Dengan demikian, pengelolaan sampah terpadu ini diharapkan dapat meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan.
Pengurangan Sampah dari Sumber: Peran Masyarakat yang Vital
DLH Kota Tangerang menyadari pentingnya peran masyarakat dalam mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA Rawa Kucing. Oleh karena itu, imbauan untuk memilah sampah dari rumah menjadi langkah krusial dalam strategi pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Dengan memilah sampah, warga dapat secara langsung mengurangi beban TPA dan mendukung program pengolahan sampah organik.
Selain memilah sampah, masyarakat juga didorong untuk mengolah sampah organik menjadi kompos di rumah. Hal ini dapat mengurangi volume sampah yang perlu diangkut dan diolah oleh petugas kebersihan. Untuk sampah anorganik yang masih layak pakai, warga dapat menyumbangkannya ke bank sampah terdekat atau melalui program sedekah sampah yang dikelola oleh DLH Kota Tangerang.
Dengan komitmen dan partisipasi aktif dari seluruh warga Kota Tangerang, diharapkan program ini dapat berjalan efektif dan berkelanjutan. Pemkot Tangerang optimistis bahwa upaya bersama ini akan menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman untuk generasi mendatang.
"Langkah kecil dari kita bisa membawa perubahan besar buat Kota Tangerang dan bumi ini. Ayo kita mewujudkan Kota Tangerang yang makin bersih, sehat dan nyaman," ajak Wawan Fauzi.