Dorong Ekonomi Inklusif, MPR Tekankan Pentingnya Sistem Pendukung Perempuan
Sekretaris Jenderal MPR RI, Siti Fauziah, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan sistem pendukung yang kuat bagi perempuan dalam berkiprah di bidang ekonomi guna mewujudkan ekonomi inklusif.
Sekretaris Jenderal MPR RI, Siti Fauziah, menyerukan pentingnya kerja sama berbagai pihak untuk membangun sistem pendukung yang kokoh bagi perempuan dalam berkarya di sektor ekonomi. Hal ini disampaikan dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (21/3), menyusul acara talk show bertema "Ekonomi Inklusif: Saatnya Perempuan Memimpin" yang diselenggarakan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/3).
Menurut Siti Fauziah, kolaborasi lintas sektor, melibatkan masyarakat, lembaga masyarakat, pemerintah, dan perempuan sendiri, sangat krusial. Ia menekankan bahwa sistem pendukung yang kuat ini menjadi kunci utama terwujudnya ekonomi inklusif, tidak hanya bagi perempuan, tetapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia. Acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa anggota DPR RI, termasuk Wakil Ketua Komisi IX, Nihayatul Wafiroh.
Peningkatan peran perempuan dalam ekonomi, menurut Siti Fauziah, didorong oleh beberapa faktor. Pertama, kebutuhan akan sumber daya manusia yang tinggi di berbagai sektor. Kedua, meningkatnya tingkat pendidikan perempuan. Ketiga, peran perempuan dalam menopang ekonomi keluarga. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa peran perempuan dalam kehidupan sosial tidak bisa lagi dianggap remeh.
Peran Ganda Perempuan dan Tantangan di Sektor Ekonomi
Siti Fauziah, perempuan pertama yang menjabat sebagai Sekjen MPR, mengakui adanya peran ganda yang diemban perempuan, yaitu mengurus rumah tangga dan berkarier di ruang publik. Ia berharap adanya dukungan antarperempuan agar dapat menjalankan kedua peran tersebut secara optimal. "Perempuan bukan lagi kaum lemah," tegasnya, membantah stigma yang selama ini melekat.
Namun, ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi perempuan, terutama dari kalangan menengah bawah, dalam berpartisipasi di sektor ekonomi. Kendala tersebut meliputi minimnya modal finansial, dukungan sosial, dan pengetahuan. "Banyak yang terlilit utang bahkan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)," imbuhnya.
Oleh karena itu, Siti Fauziah mendorong adanya transformasi sistem yang lebih inklusif bagi perempuan di sektor ekonomi. Ia berharap agar sistem tersebut dapat memberikan dukungan yang lebih komprehensif dan mengatasi berbagai kendala yang dihadapi perempuan.
Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor
Kolaborasi menjadi kata kunci dalam membangun sistem pendukung yang kuat bagi perempuan di bidang ekonomi. Kerja sama antara masyarakat, lembaga masyarakat, dan pemerintah sangat diperlukan. Pemerintah sebagai pemangku kebijakan memiliki peran penting dalam menciptakan regulasi dan program yang mendukung perempuan.
Lembaga masyarakat sipil dapat berperan dalam memberikan pelatihan, pendampingan, dan akses informasi kepada perempuan. Sementara masyarakat luas dapat memberikan dukungan sosial dan menciptakan lingkungan yang inklusif bagi perempuan untuk berkembang. Perempuan sendiri juga memiliki peran penting dalam saling mendukung dan memperkuat satu sama lain.
Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan sistem pendukung yang komprehensif dapat terwujud. Sistem ini akan membantu perempuan mengatasi berbagai kendala dan mencapai kesetaraan ekonomi.
Membangun Ekonomi Inklusif untuk Indonesia
Mewujudkan ekonomi inklusif merupakan tujuan utama dari upaya membangun sistem pendukung bagi perempuan. Ekonomi inklusif berarti memberikan kesempatan yang setara bagi semua orang, termasuk perempuan, untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi.
Dengan melibatkan perempuan secara aktif dalam sektor ekonomi, Indonesia dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Selain itu, ekonomi inklusif juga dapat mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata.
Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dalam menciptakan sistem pendukung yang kuat bagi perempuan. Hal ini merupakan investasi jangka panjang untuk pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Peran perempuan dalam pembangunan ekonomi Indonesia tidak dapat lagi diabaikan. Dengan dukungan sistem yang tepat, perempuan dapat berkontribusi secara maksimal dan menjadi penggerak utama kemajuan ekonomi bangsa.