DPR Bagikan Bibit Pangan di Trenggalek, Upaya Ringankan Beban Ekonomi Warga
Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, membagikan ratusan bibit sayuran dan ikan di Trenggalek, Jawa Timur, untuk membantu warga mengatasi tingginya harga pangan.
Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, telah membagikan ratusan bibit sayuran dan ikan kepada warga di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, sebagai upaya meringankan beban ekonomi masyarakat yang terdampak oleh lonjakan harga pangan. Pembagian bibit ini dilakukan di Desa Munjungan dan Desa Senden pada tanggal 3 Maret 2024. Langkah ini diambil sebagai respon langsung terhadap kesulitan ekonomi yang dialami warga akibat gagal panen yang melanda para petani di daerah tersebut.
Pembagian bibit meliputi cabai, ikan lele, ikan nila, dan berbagai jenis sayuran. "Kami membagi ratusan benih cabai, ikan lele, ikan nila dan sayur mayur kepada kelompok masyarakat di desa," jelas Novita dalam siaran pers resmi. Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh tingginya harga komoditas pangan di Trenggalek, khususnya cabai yang mencapai harga Rp110.000 per kilogram. Kondisi ini memaksa warga untuk mengeluarkan pengeluaran yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Novita Hardini menjelaskan bahwa tingginya harga hasil perkebunan di Trenggalek disebabkan oleh tingginya angka gagal panen yang dialami para petani. Akibatnya, produksi pertanian menurun drastis, sehingga harga jual komoditas pun melambung tinggi. Pembagian bibit ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka pendek sekaligus solusi jangka panjang bagi warga Trenggalek dalam menghadapi fluktuasi harga pangan.
Meringankan Beban Ekonomi Melalui Budidaya Mandiri
Dengan membagikan bibit bahan pangan, Novita berharap masyarakat dapat membudidayakan tanaman dan ikan secara mandiri di pekarangan rumah masing-masing. "Dengan menanam sendiri di pekarangan rumah, kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap pasar dan menjaga stabilitas harga," ungkap Novita. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga dan meningkatkan kemandirian ekonomi warga.
Politisi PDI Perjuangan ini menekankan pentingnya pemanfaatan bibit secara maksimal agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengatasi permasalahan ekonomi jangka pendek, tetapi juga untuk menciptakan solusi berkelanjutan. Hal ini sangat penting terutama menjelang bulan Ramadhan, dimana kebutuhan pangan masyarakat cenderung meningkat.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Trenggalek. Dengan kemampuan untuk memproduksi sendiri sebagian kebutuhan pangan, diharapkan warga dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan hidup dan mengurangi beban ekonomi yang dihadapi.
Harapan untuk Ketahanan Pangan Lokal
Inisiatif dari DPR ini menunjukkan kepedulian terhadap permasalahan ekonomi yang dialami masyarakat di daerah. Pembagian bibit pangan bukan hanya sekadar bantuan, tetapi juga upaya untuk mendorong kemandirian dan ketahanan pangan di tingkat lokal. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Trenggalek dapat lebih tangguh dalam menghadapi fluktuasi harga pangan di masa mendatang.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengatasi permasalahan serupa. Pemberdayaan masyarakat melalui budidaya mandiri dapat menjadi solusi yang efektif dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan nasional.
Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pertanian dan perikanan dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Dengan demikian, ketahanan pangan di tingkat lokal dapat terwujud dan masyarakat dapat lebih mandiri secara ekonomi.
Melalui program ini, DPR RI menunjukkan komitmennya untuk membantu masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi. Semoga inisiatif ini dapat menginspirasi program-program serupa di daerah lain dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Langkah konkret seperti ini sangat diapresiasi, mengingat pentingnya peran pemerintah dalam membantu masyarakat menghadapi berbagai tantangan ekonomi, terutama di tengah situasi harga pangan yang fluktuatif.