DPRD Kalteng Dorong Revitalisasi Pasar Tradisional untuk Perekonomian
Anggota Komisi II DPRD Kalteng, Sengkon, mendorong revitalisasi pasar tradisional untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Kalimantan Tengah yang terdampak persaingan ritel modern dan e-commerce.
Palangka Raya, 5 Februari 2024 - Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Sengkon, mengusulkan revitalisasi pasar tradisional sebagai langkah strategis untuk meningkatkan perekonomian daerah. Perkembangan pesat toko ritel modern dan supermarket di Kalteng, menurutnya, telah menarik minat konsumen dan mengancam keberlangsungan pasar tradisional.
Persaingan Ketat Pasar Tradisional
"Saat ini toko ritel, toko makanan beku dan supermarket telah berkembang pesat di Kalteng sehingga tidak sedikit masyarakat yang beralih berbelanja ke tempat tersebut," ungkap Sengkon dalam keterangannya di Palangka Raya, Rabu. Kondisi ini, lanjutnya, menyebabkan pedagang pasar tradisional kehilangan pelanggan dan pendapatan mereka menurun.
Sengkon menekankan potensi besar pasar tradisional dalam menopang perekonomian daerah. Namun, banyak pasar tradisional yang tertinggal dalam hal fasilitas dibandingkan dengan pusat perbelanjaan modern dan kemudahan berbelanja online. Oleh karena itu, revitalisasi menjadi kunci agar pasar tradisional tetap kompetitif di era digital.
Revitalisasi Pasar Tradisional: Solusi Penting
Revitalisasi, menurut Sengkon, mencakup berbagai aspek. Perbaikan kebersihan dan kenyamanan menjadi prioritas utama. Selain itu, penerapan sistem manajemen yang lebih modern juga diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Peningkatan infrastruktur pasar juga penting agar pasar tradisional tidak terlihat kumuh dan mampu memberikan pengalaman berbelanja yang lebih baik bagi konsumen.
"Revitalisasi pasar tradisional akan memberikan kenyamanan lebih bagi pembeli dan pedagang. Kami ingin pasar tradisional tidak hanya dapat bersaing, tetapi juga berkembang," tegas Sengkon. Ia berharap revitalisasi ini akan meningkatkan daya tarik pasar tradisional dan menarik kembali minat konsumen.
Adopsi Teknologi untuk Pasar Tradisional
Di era digitalisasi, Sengkon juga mendorong pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional. Penerapan sistem transaksi non-tunai dan layanan belanja online, misalnya, dapat menjadi solusi untuk menarik konsumen yang lebih muda dan akrab dengan teknologi. Hal ini dapat meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan berbelanja di pasar tradisional.
Dengan mengadopsi teknologi, pasar tradisional dapat bersaing secara efektif dengan platform e-commerce yang semakin berkembang. "Dengan berbagai upaya tersebut, pasar tradisional akan tetap relevan dan mampu bersaing dengan e-commerce yang semakin berkembang. Ini adalah langkah penting untuk ekonomi kita," pungkas Sengkon.
Kesimpulan
Revitalisasi pasar tradisional di Kalimantan Tengah merupakan langkah krusial untuk menjaga perekonomian daerah dan kesejahteraan para pedagang. Dengan menggabungkan perbaikan infrastruktur, manajemen modern, dan adopsi teknologi, pasar tradisional dapat kembali menjadi pusat perekonomian yang ramai dan dinamis.