DPRP Papua Barat Perjuangkan Perbaikan Jalan dan Jembatan di Teluk Wondama
DPRP Papua Barat berupaya memperbaiki infrastruktur jalan dan jembatan di Teluk Wondama untuk meningkatkan perekonomian, mengatasi kerusakan jalan dan jembatan yang menghambat aktivitas masyarakat, serta mencegah kecelakaan.
Wasior, 16 Februari 2024 - Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua Barat bergerak cepat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Teluk Wondama dengan fokus pada perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan. Kondisi jalan yang rusak dan jembatan yang belum rampung menjadi perhatian serius.
Infrastruktur Jalan yang Rusak di Teluk Wondama
Anggota DPRP Papua Barat, Fery Auparay, mengungkapkan keprihatinannya mengenai kondisi sejumlah ruas jalan di Teluk Wondama. Jalan poros sepanjang kurang lebih 40 kilometer yang menghubungkan Wasior, Asiandami, dan Yopanggar, merupakan bagian dari Jalan Trans Papua Barat, kini dalam kondisi rusak dan membutuhkan perbaikan segera. "Jalan tersebut masuk kategori jalan Trans Papua Barat yang menjadi koneksi antara kawasan pesisir utara Teluk Wondama," ujar Fery Auparay.
Kerusakan jalan ini berdampak langsung pada mobilitas masyarakat dan perekonomian daerah. Pengangkutan barang dan hasil pertanian menjadi terhambat, meningkatkan biaya transportasi, dan mengurangi aksesibilitas ke pasar. Kondisi ini mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan.
Jembatan yang Belum Rampung
Selain jalan, pembangunan tiga jembatan di Distrik Teluk Duari juga menjadi sorotan. Ketiga jembatan yang menghubungkan Wasior, Aisandami, dan Yopanggar ini seharusnya telah rampung, namun hingga kini masih dalam tahap pembangunan. Proyek yang dimulai sejak tahun 2022 ini mengalami kendala yang perlu segera diatasi.
"Sebagai wakil rakyat dari dapil V (Teluk Wondama dan Kaimana), saya akan perjuangkan penyelesaian tiga jembatan yang bermasalah itu," tegas Fery, menekankan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Dampak Kerusakan Infrastruktur
Kepala Distrik Teluk Duairi, Kristian Yosep Manupapami, mengakui bahwa kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan sangat menghambat aktivitas masyarakat. Lebih dari itu, kondisi ini juga rawan kecelakaan. Masyarakat setempat terpaksa melakukan perbaikan jalan secara swadaya, menambal lubang dengan cara sederhana dan menggunakan kayu untuk jembatan yang belum selesai.
"Selama ini masyarakat secara swadaya lakukan penambalan jalan berlubang, dan penggunaan kayu untuk ruas jembatan yang belum selesai," ungkap Kristian, menggambarkan upaya masyarakat setempat dalam mengatasi permasalahan infrastruktur yang minim dukungan.
Upaya Perbaikan dan Harapan Masyarakat
DPRP Papua Barat berkomitmen untuk memperjuangkan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan di Teluk Wondama. Langkah-langkah konkret sedang diupayakan untuk memastikan alokasi anggaran dan percepatan pembangunan. Fery Auparay dan DPRP Papua Barat akan terus mengawasi proses perbaikan dan memastikan agar proyek tersebut berjalan sesuai rencana dan memenuhi standar kualitas.
Masyarakat Teluk Wondama berharap agar aspirasi mereka didengar dan ditindaklanjuti dengan segera. Perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan bukan hanya sekadar proyek pembangunan, melainkan kunci untuk membuka aksesibilitas, meningkatkan perekonomian, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Teluk Wondama.
Kesimpulan
Perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan di Teluk Wondama merupakan prioritas utama. Kerusakan infrastruktur yang ada saat ini telah berdampak signifikan terhadap mobilitas masyarakat dan perekonomian daerah. Upaya dari DPRP Papua Barat untuk memperjuangkan perbaikan ini patut diapresiasi dan diharapkan dapat segera membuahkan hasil yang nyata bagi masyarakat Teluk Wondama.