DPUPR Kota Tangerang Siapkan Rehabilitasi Permanen Turap Kali Gili Antisipasi Banjir
Dinas PUPR Kota Tangerang akan merehabilitasi permanen turap Kali Gili sepanjang 70 meter untuk mengatasi masalah banjir di Pondok Surya, Karang Tengah, sekaligus mengajak warga menjaga kebersihan lingkungan.
Banjir yang kerap melanda kawasan Pondok Surya, Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, segera mendapat penanganan permanen. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang telah menyiapkan program rehabilitasi turap di Kali Gili. Rehabilitasi ini dilakukan setelah sebelumnya dilakukan perbaikan sementara untuk mengatasi turap yang jebol.
Kepala Bidang Operasional dan Pemeliharaan Dinas PUPR Kota Tangerang, Iwan Nursyamsu, menjelaskan bahwa Pemkot Tangerang berencana merehabilitasi turap sepanjang 70 meter tersebut secara permanen. Langkah ini diambil sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir yang sering terjadi di musim hujan. "Pemkot Tangerang merencanakan akan merehabilitasi turap sepanjang 70 meter tersebut secara permanen," ujar Iwan dalam keterangannya.
Selain rehabilitasi turap, Dinas PUPR juga melakukan normalisasi saluran air untuk mengatasi sedimentasi. Tujuannya adalah untuk melancarkan aliran air dan mencegah luapan air ke pemukiman warga. Pemkot Tangerang berharap penanganan darurat dan rehabilitasi permanen ini dapat secara signifikan mengurangi risiko banjir di wilayah tersebut. "Untuk penanganan darurat sudah dilakukan, dan ke depan telah disiapkan program permanen. Sehingga ini bisa menekan banjir di wilayah itu," tambah Iwan.
Rehabilitasi Turap Kali Gili: Solusi Jangka Panjang Atasi Banjir
Program rehabilitasi turap permanen di Kali Gili merupakan bagian dari upaya Pemkot Tangerang dalam mengatasi masalah banjir. Perbaikan sementara yang telah dilakukan sebelumnya hanya bersifat darurat untuk menanggulangi dampak langsung dari turap yang jebol. Dengan rehabilitasi permanen, diharapkan masalah banjir di kawasan Pondok Surya dapat teratasi secara lebih efektif dan berkelanjutan.
Proses normalisasi saluran air juga menjadi bagian penting dari solusi ini. Sedimentasi yang menumpuk di saluran air dapat menghambat aliran air dan meningkatkan risiko banjir. Dengan membersihkan sedimentasi, diharapkan aliran air dapat berjalan lancar dan mengurangi potensi genangan air.
Pemkot Tangerang optimistis bahwa kombinasi rehabilitasi turap dan normalisasi saluran air akan memberikan dampak positif yang signifikan dalam mengurangi risiko banjir di wilayah tersebut. Upaya ini merupakan wujud komitmen Pemkot Tangerang dalam memberikan perlindungan dan kenyamanan bagi warganya.
Kesadaran Warga: Kunci Pencegahan Banjir
Wakil Wali Kota Tangerang, Maryono Hasan, menekankan pentingnya kesadaran warga dalam menjaga kebersihan lingkungan sebagai upaya pencegahan banjir. Beliau menyatakan bahwa wilayah Kota Tangerang termasuk dalam kategori daerah hidrometeorologi, sehingga rentan terhadap hujan deras dengan durasi panjang. "Kesiapsiagaan menjadi kebutuhan yang mendesak dalam mencegah terjadinya bencana. Hujan deras dengan durasi panjang sudah menjadi hal yang rutin. Maka genangan dan banjir sulit dihindari,” kata Maryono Hasan.
Maryono Hasan juga menyoroti pentingnya perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah. Pembuangan sampah sembarangan dapat menyumbat saluran air dan drainase, sehingga memperparah risiko banjir. Beliau menegaskan pentingnya keserasian kolektif antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya pencegahan banjir. “Pemerintah sudah membangun infrastruktur, tapi kalau warga masih membuang sampah sembarangan, ya tetap akan banjir. Keserasian kolektif ini kunci utama,” tegasnya.
Dengan demikian, keberhasilan program rehabilitasi turap dan normalisasi saluran air sangat bergantung pada kesadaran warga dalam menjaga kebersihan lingkungan. Partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah dan pemeliharaan fasilitas umum sangat penting untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencegah banjir.
Secara keseluruhan, upaya Pemkot Tangerang dalam mengatasi banjir di Pondok Surya, Karang Tengah, menunjukkan komitmen yang kuat dalam melindungi warganya. Namun, keberhasilan upaya tersebut membutuhkan kerjasama yang erat antara pemerintah dan masyarakat. Dengan kesadaran kolektif dalam menjaga kebersihan lingkungan, diharapkan masalah banjir dapat diatasi secara efektif dan berkelanjutan.