Ekspor Tuna Loin Maluku Utara Tembus Vietnam: 26,4 Ton!
Sebanyak 26,4 ton tuna loin beku asal Maluku Utara telah diekspor ke Vietnam pada 24 Januari 2025, menandai potensi besar sektor perikanan Maluku Utara di pasar internasional dan komitmen karantina untuk menjaga kualitas produk.
Sukses Ekspor Tuna Loin Maluku Utara! 26,4 ton tuna loin beku asal Maluku Utara berhasil diekspor ke Vietnam pada tanggal 24 Januari 2025. Pengiriman melalui Pelabuhan Laut Tobelo, Halmahera Utara ini menandai langkah signifikan bagi sektor perikanan daerah tersebut.
Kepala Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Maluku Utara (Malut), Willy Indra Yunan, menjelaskan bahwa ekspor ini merupakan bukti komitmen dalam mendukung peningkatan kualitas dan ekspor komoditas lokal. Pihaknya menekankan pentingnya pengawasan ketat untuk menjaga kualitas produk perikanan Malut di pasar global.
Proses ekspor tuna loin ini tak luput dari pemeriksaan yang sangat detail. Proses tersebut memastikan keamanan dan kualitas produk sesuai standar internasional. Pemeriksaan meliputi verifikasi dokumen dan pengecekan fisik untuk menjamin bebasnya tuna loin dari hama penyakit ikan karantina (HPIK).
Willy Indra Yunan menambahkan, "Dengan komitmen sebagai otoritas kompeten, proses karantina yang ketat memainkan peran penting dalam memastikan keamanan dan kualitas tuna loin beku yang akan dikonsumsi pasar global." Hal ini menegaskan prioritas utama yaitu menjaga kualitas dan keamanan produk ekspor.
Lebih lanjut, proses pemeriksaan juga memastikan kesesuaian jenis dan volume tuna loin sesuai dengan dokumen. Hal ini menjadi kunci penting dalam menjaga kepercayaan pasar internasional terhadap produk perikanan Indonesia.
Prospek bisnis perikanan tuna, khususnya di Maluku Utara, dinilai sangat menjanjikan. Tuna, sebagai ikan migrasi, memiliki permintaan tinggi di pasar global. Indonesia, sebagai salah satu negara penghasil tuna terbesar, memiliki peluang emas untuk mendominasi pasar internasional.
Willy menyebutkan bahwa sebagian besar pembenihan tuna berada di Morotai, Halmahera Selatan, dan sebagian wilayah Sula. Potensi ini perlu dikelola dengan baik untuk memastikan keberlanjutan bisnis perikanan tuna dan perekonomian daerah. Penting untuk selalu mengedepankan praktik perikanan yang berkelanjutan.
Nilai ekonomi dari perdagangan produk perikanan tuna Indonesia sangat besar. Namun, keberhasilan ini harus diiringi dengan komitmen terhadap praktik perikanan yang berkelanjutan untuk memastikan ketersediaan tuna untuk masa mendatang. Ekspor tuna loin ke Vietnam ini adalah langkah awal menuju perluasan pasar dan peningkatan perekonomian Maluku Utara.