Empat Korban Longboat Hilang Kontak di Perairan Malut Ditemukan Selamat
Empat dari tujuh penumpang longboat yang hilang kontak di perairan Maluku Utara berhasil ditemukan selamat, sementara tiga lainnya masih dalam pencarian intensif oleh tim SAR gabungan.
Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Ternate, Maluku Utara (Malut) melaporkan kabar baik sekaligus mengkhawatirkan terkait insiden hilangnya kontak sebuah longboat di perairan Maluku Utara. Tujuh orang dilaporkan hilang kontak setelah longboat yang mereka tumpangi melakukan perjalanan dari Pulau Kawasi, Halmahera Selatan menuju Pulau Waisum, Kepulauan Sula. Empat orang berhasil ditemukan selamat, sementara tiga lainnya masih dalam proses pencarian intensif oleh tim SAR gabungan.
Kejadian bermula pada 1 Maret 2025 sekitar pukul 12.00 WIT. Sebuah longboat bermesin gantung membawa tujuh penumpang berangkat dari Desa Kawasi, Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan menuju Desa Waisum, Kabupaten Kepulauan Sula. Perjalanan diperkirakan memakan waktu sekitar enam jam, namun hingga malam hari, longboat tersebut tak kunjung tiba di tujuan. Keluarga korban yang cemas kemudian melakukan pencarian mandiri pada 2 Maret 2025 pukul 08.00 WIT, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Laporan hilangnya longboat dan para penumpangnya diterima oleh Basarnas melalui Unit Siaga SAR Sanana pada tanggal 2 Maret 2025 sekitar pukul 22.40 WIT. Informasi tersebut berasal dari Babinsa Waisum. Tim SAR gabungan langsung dikerahkan untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. Keempat korban yang ditemukan selamat adalah Rahman La Muhamad (38 tahun), La Kasi (40 tahun), Wa Asadria (42 tahun), dan Nidar (16 tahun). Mereka ditemukan oleh nelayan Desa Waisum dan dievakuasi ke rumah korban di desa tersebut.
Pencarian Tiga Korban Longboat Masih Berlangsung
Meskipun empat korban telah ditemukan dalam keadaan selamat, pencarian terhadap tiga korban lainnya masih terus dilakukan. Tiga korban yang masih hilang adalah istri La Kasi (nama belum diketahui) dan dua anaknya, Nurul (17 tahun) dan Mila (15 tahun). Kepala Kantor SAR Ternate, Iwan Ramdani, menyatakan bahwa tim SAR gabungan masih terus berupaya maksimal dalam pencarian dengan mengerahkan berbagai sumber daya.
Tim SAR gabungan yang terlibat dalam operasi pencarian ini terdiri dari berbagai unsur, termasuk Tim Rescue Unit Siaga SAR Sanana, KRI Madidihang, Pos TNI AL Obi, Pol Airud Sanana, Pol Airud Obi, Pos TNI AL Sanana, Danramil Sanana, Polsek Sanana, Babinsa Obi, KPLP Kawasi, masyarakat setempat, dan keluarga korban. Mereka bekerja sama untuk memperluas area pencarian dan meningkatkan peluang menemukan tiga korban yang masih hilang.
KRI Madidihang menjadi salah satu unsur penting dalam operasi pencarian ini, menunjukkan komitmen pemerintah dalam menangani insiden tersebut. Koordinasi yang baik antar instansi dan dukungan dari masyarakat sekitar juga menjadi kunci keberhasilan dalam menemukan empat korban selamat sebelumnya.
Kronologi Kejadian dan Upaya Pencarian
Longboat yang membawa tujuh penumpang tersebut berangkat dari Desa Kawasi pada pukul 12.00 WIT dan diperkirakan tiba di Desa Waisum pada pukul 18.00 WIT. Namun, karena hingga malam hari belum tiba, keluarga korban mulai cemas dan melakukan pencarian mandiri. Setelah upaya pencarian mandiri gagal, keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke Unit Siaga SAR Sanana pada pukul 08.00 WIT tanggal 2 Maret 2025, dan meminta bantuan SAR.
Setelah menerima laporan, Tim Rescue USS Sanana langsung berkoordinasi dengan instansi terkait dan melakukan operasi pencarian menggunakan RIB 01 Sanana. Pencarian yang dilakukan secara intensif akhirnya membuahkan hasil dengan ditemukannya empat korban selamat. Namun, pencarian terhadap tiga korban lainnya masih terus berlanjut, dan diharapkan dapat segera membuahkan hasil.
Proses evakuasi dan penanganan medis bagi empat korban selamat juga menjadi prioritas. Kondisi kesehatan mereka terus dipantau untuk memastikan mereka mendapatkan perawatan yang memadai. Semoga upaya pencarian terhadap tiga korban lainnya dapat segera membuahkan hasil dan mereka dapat segera kembali berkumpul dengan keluarga.
Doa dan dukungan dari seluruh pihak sangat dibutuhkan dalam proses pencarian ini. Semoga upaya tim SAR gabungan dapat segera menemukan tiga korban yang masih hilang dan dalam keadaan selamat.