Erick Thohir Harap Danantara Tingkatkan Kualitas Investasi BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir optimistis Danantara akan meningkatkan kualitas investasi BUMN dan mendorong transformasi BUMN yang lebih transparan.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan harapannya agar Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dapat meningkatkan kualitas investasi BUMN. Pernyataan ini disampaikan Erick dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (2/3). Ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas investasi seiring dengan transformasi dan transparansi yang sedang digencarkan di lingkungan BUMN.
Kehadiran Danantara dinilai sebagai langkah maju dalam pengelolaan investasi BUMN. Dengan adanya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara, akan dibentuk komite investasi untuk mengawasi usulan investasi dan pengembangan yang menggunakan dana besar. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan investasi dan mengurangi potensi risiko.
Erick Thohir juga menjelaskan peran Kementerian BUMN dalam pengawasan operasional BUMN tetap berlangsung, terutama untuk sektor public service obligation, subsidi kompensasi, dan proyek strategis nasional. Meskipun demikian, dengan adanya Danantara, pengawasan operasional akan lebih terfokus dan terarah.
Peningkatan Kualitas Investasi BUMN melalui Danantara
Menurut Menteri Erick Thohir, pembentukan komite investasi merupakan sebuah langkah maju dalam pengelolaan investasi BUMN. Komite ini akan berperan dalam mengevaluasi setiap usulan investasi besar, memastikan alokasi dana tepat guna, dan meningkatkan transparansi proses investasi. Dengan demikian, diharapkan kualitas investasi BUMN akan meningkat secara signifikan.
Lebih lanjut, Erick Thohir menjelaskan bahwa proses peralihan saham dari perusahaan-perusahaan BUMN ke Danantara masih berlangsung. Pemerintah sedang mendorong peraturan pemerintah (PP) terkait pengalihan aset ini. Tujuannya adalah untuk mengintegrasikan seluruh aset BUMN di bawah satu payung besar, yaitu Danantara, guna mencapai efisiensi dan efektivitas pengelolaan aset.
Erick Thohir juga menekankan pentingnya transformasi total dalam pengelolaan BUMN. Transformasi yang telah dilakukan selama lima tahun terakhir telah menghasilkan profit BUMN sebesar Rp310 triliun. Integrasi aset BUMN di bawah Danantara diharapkan dapat memperkuat kinerja dan daya saing BUMN di masa mendatang.
Peran Kementerian BUMN dalam Pengawasan
Meskipun Danantara akan mengambil peran besar dalam pengelolaan investasi, Kementerian BUMN tetap memiliki peran penting dalam pengawasan. Sesuai Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025, Kementerian BUMN bertugas mengawasi, menindak kasus korupsi, menyetujui rencana kerja, dan memastikan keseimbangan antara dividen dan suntikan modal. Pengawasan operasional tetap dilakukan, terutama untuk sektor-sektor yang berkaitan dengan kepentingan publik.
Erick Thohir menegaskan bahwa hubungan antara Kementerian BUMN dan Danantara sangat baik. Kerjasama yang erat ini diharapkan dapat memastikan tercapainya tujuan transformasi BUMN dan peningkatan kualitas investasi. Visi Presiden RI terkait transformasi BUMN juga menjadi pendorong utama dalam proses ini.
Dengan adanya Danantara dan komitmen pemerintah untuk melakukan transformasi BUMN, diharapkan pengelolaan BUMN akan semakin transparan, efisien, dan efektif. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan kualitas investasi dan kinerja BUMN secara keseluruhan, serta pada perekonomian nasional.
Proses integrasi aset BUMN ke Danantara ditargetkan akan mencapai nilai 900 miliar dolar AS. Proses ini akan dilakukan secara bertahap dan terukur untuk memastikan kelancaran dan kesuksesan transformasi BUMN.