Gerakan Pangan Murah Jelang Lebaran di Pasaman Barat: Bantu Masyarakat Atasi Lonjakan Harga
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat menggelar gerakan pangan murah untuk membantu masyarakat menghadapi lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah.
Simpang Empat, 13 Maret 2024 - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, menggelar gerakan pangan murah untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau menjelang Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah. Gerakan ini dilaksanakan di kantor wali Nagari Jambak Selatan dan merupakan kerjasama antara Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pasaman Barat dengan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) DPAP Provinsi Sumatera Barat. Gerakan ini menjawab kebutuhan masyarakat akan akses pangan yang lebih murah, khususnya menjelang hari raya, di mana harga-harga kebutuhan pokok cenderung meningkat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pasaman Barat, Ekadiana Oktavia, menjelaskan bahwa gerakan ini bertujuan untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan di daerah tersebut. "Gelar pangan murah ini dalam upaya menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan," ujarnya. Program ini memberikan dampak positif bagi masyarakat Pasaman Barat yang tengah mempersiapkan kebutuhan Lebaran.
Gerakan pangan murah ini disambut antusias oleh masyarakat. Dengan hanya membawa Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP), masyarakat dapat membeli berbagai komoditas pangan dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga pasar. Hal ini memberikan keringanan ekonomi bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan ekonomi.
Komoditas Pangan Murah dan Harga yang Ditawarkan
Berbagai komoditas pangan tersedia dalam gerakan ini, antara lain minyak goreng, gula, tepung terigu, tapioka, beras berbagai jenis, telur, cabai, bawang merah, dan tepung beras. Harga yang ditawarkan jauh lebih rendah dibandingkan harga pasaran. Sebagai contoh, minyak goreng sari murni 2 liter dijual dengan harga Rp36.000, jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran. Gula pasir dijual dengan harga Rp17.000 per kilogram, tepung terigu segitiga biru Rp12.500 per kilogram, dan tapioka cap Tani Rp9.000 per kilogram. Beras juga ditawarkan dengan berbagai pilihan jenis dan harga yang bervariasi, mulai dari Rp15.500 hingga Rp17.500 per kilogram.
Selain itu, telur dijual dengan harga Rp43.000 per tray, cabai Rp25.000 per kilogram, dan bawang merah Rp30.000 per kilogram. Tepung beras juga tersedia dengan harga Rp7.500 per kilogram. "Harga yang diberikan rata-rata lebih murah dari harga pasaran berkisar Rp5.000 per kilogram," jelas Ekadiana Oktavia. Ketersediaan berbagai komoditas pangan dengan harga terjangkau ini sangat membantu meringankan beban masyarakat.
Dengan adanya perbedaan harga yang signifikan antara harga di pasar dan harga yang ditawarkan dalam gerakan pangan murah ini, masyarakat dapat menghemat pengeluaran mereka. Hal ini sangat penting, terutama menjelang Lebaran, di mana masyarakat biasanya membutuhkan lebih banyak bahan makanan untuk persiapan hari raya dan menerima tamu.
Dampak Positif Gerakan Pangan Murah
Gerakan pangan murah ini diharapkan dapat membantu masyarakat Pasaman Barat memenuhi kebutuhan pokok mereka dengan harga yang terjangkau. Selain itu, gerakan ini juga diharapkan dapat menstabilkan harga beras di pasaran, mencegah terjadinya lonjakan harga yang terlalu tinggi. Dengan demikian, masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan lebih tenang dan nyaman tanpa harus khawatir dengan beban ekonomi yang berat.
Program ini menjadi contoh nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan masyarakatnya. Dengan menyediakan akses yang mudah terhadap kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau, pemerintah membantu masyarakat menghadapi tantangan ekonomi, khususnya menjelang hari raya besar seperti Lebaran. Semoga program serupa dapat terus berlanjut dan diperluas cakupannya di masa mendatang.
Keberhasilan gerakan pangan murah ini juga dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia untuk menerapkan program serupa. Dengan adanya kerjasama antar instansi pemerintah, diharapkan dapat tercipta sinergi yang efektif dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan di seluruh Indonesia.