Gubernur Banten Gandeng Wanita Tani HKTI Perkuat Ketahanan Pangan Daerah
Gubernur Banten mengajak Wanita Tani HKTI berkolaborasi wujudkan ketahanan pangan daerah dan mendukung program makan bergizi gratis.
Gubernur Banten, Andra Soni, mengajak Wanita Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) untuk berkolaborasi dalam mendukung program ketahanan pangan di Provinsi Banten. Ajakan ini meliputi dukungan baik dalam skala daerah maupun nasional. Pemerintah Provinsi Banten melihat pentingnya peran wanita tani dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Andra Soni menyampaikan hal ini usai menerima kunjungan dari jajaran Wanita Tani HKTI di Ruang Rapat Gedung Negara Provinsi Banten, Kota Serang. Pertemuan ini membahas berbagai strategi untuk meningkatkan produktivitas kelompok wanita tani. Produktivitas ini diharapkan mampu memberikan kontribusi aktif dalam pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan di Banten.
Gubernur Andra Soni menyambut baik semangat kolaborasi yang dibawa oleh organisasi wanita tani. Kolaborasi ini dipandang sebagai bagian dari penguatan peran serta masyarakat dalam pembangunan pangan lokal. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif-inisiatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan.
Pengembangan Produk Lokal dan Diversifikasi Pangan
Andra Soni menekankan pentingnya pengembangan produk-produk lokal unggulan Banten. Pengembangan ini akan melibatkan wanita tani dalam proses produksi hingga pemasaran. Pemerintah Provinsi Banten siap memberikan pelatihan dan pendampingan kepada wanita tani. Tujuannya agar mereka dapat menghasilkan produk berkualitas dan berdaya saing tinggi.
“Kami mensupport program ketahanan pangan, bagaimana wanita tani bisa mensupport berkaitan dengan produk-produk tertentu yang akan kita kembangkan di Provinsi Banten,” ujar Andra Soni.
Selain itu, diversifikasi pangan juga menjadi fokus utama dalam kerjasama ini. Diversifikasi pangan bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis bahan makanan. Dengan demikian, ketahanan pangan dapat lebih terjamin dan masyarakat memiliki pilihan makanan yang lebih beragam dan bergizi.
Dukungan Wanita Tani HKTI untuk Program Nasional
Ketua Umum DPP Wanita Tani HKTI, Anita Aryani, menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh program pemerintah pusat dan daerah. Dukungan ini khususnya di sektor pertanian dan ketahanan pangan. Wanita Tani HKTI siap berperan aktif dalam mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Anita Aryani juga menyoroti pentingnya diversifikasi pangan dalam mendukung program makan bergizi gratis (MBG). Menurutnya, banyak pangan lokal yang dapat disajikan kepada anak-anak. Pangan lokal ini selain bergizi juga lebih terjangkau dan mudah didapatkan.
“Wanita tani tengah memaksimalkan di diversifikasi pangan, karena untuk mendukung MBG (makan bergizi gratis, red) tentunya banyak pangan-pangan lokal yang bisa kita sajikan kepada putra putri kita,” kata Anita.
Nota Kesepahaman untuk Pemanfaatan Lahan
Sebagai bentuk komitmen nyata, Wanita Tani HKTI telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pemprov Banten. MoU ini terkait pemanfaatan lahan untuk mendukung ketahanan pangan daerah. Pemanfaatan lahan ini akan dilakukan secara optimal dan berkelanjutan.
“Kami sudah MoU terkait pemanfaatan lahan kemudian untuk ketahanan pangan dan bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan di dapur MBG,” ujar Anita.
Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan produksi pertanian dan kesejahteraan petani di Banten. Selain itu, kerjasama ini juga diharapkan dapat mendukung program-program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Ketua DPD Wanita Tani Provinsi Banten Encop Sopia, Kepala Dinas Pertanian Banten Agus M Tauchid, serta jajaran Wanita Tani HKTI Provinsi Banten.
Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah daerah, Wanita Tani HKTI, dan seluruh elemen masyarakat, diharapkan ketahanan pangan di Provinsi Banten dapat semakin kuat dan berkelanjutan. Sinergi ini menjadi kunci untuk mencapai kesejahteraan petani dan ketersediaan pangan yang cukup bagi seluruh masyarakat.