Gubernur NTB Sidak Balai Karantina Hewan, Atasi Antrean Sapi Jelang Idul Adha
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, melakukan sidak ke Balai Karantina Hewan Pototano untuk mengatasi penumpukan antrean sapi yang akan dikirim ke Pulau Jawa menjelang Idul Adha, setelah menerbitkan Pergub percepatan perizinan dan menambah frekuensi kapal.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Iqbal, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Balai Karantina Hewan Pototano, Kabupaten Sumbawa Barat, pada Senin dini hari (21/4) pukul 00.35 WITA. Sidak ini dilakukan sebagai respon atas penumpukan antrean truk pengangkut sapi yang akan dikirim ke Pulau Jawa untuk memenuhi kebutuhan Idul Adha 1446 Hijriah. Sidak tersebut dilakukan setelah gubernur tiba di Pelabuhan Penyeberangan Pototano dan didampingi Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Muhammad Riadi.
Dalam sidak tersebut, Gubernur Iqbal menemui petugas karantina dan dokter hewan yang bertugas. Ia menyampaikan terima kasih atas kerja keras mereka dalam mengantisipasi arus pengiriman sapi dari Pulau Sumbawa ke Pelabuhan Gili Mas dan Lembar. "Seperti yang saya minta melalui kepala dinas seminggu terakhir, teman-teman di Karantina standby 24 jam setiap hari untuk mengantisipasi arus pengiriman sapi," ujar Gubernur Iqbal, menyampaikan apresiasinya atas dedikasi petugas karantina.
Dari total 8.907 rekomendasi untuk sapi yang akan dikirim melalui Pelabuhan Gili Mas dan Lembar, sebanyak 6.000 sapi telah mendapatkan sertifikat karantina dan telah menyeberang ke Lombok. Artinya, masih ada sekitar 2.907 ekor sapi yang akan menyeberang dalam seminggu ke depan. Langkah cepat telah diambil oleh Pemprov NTB sejak menerima keluhan dari Asosiasi Peternak Sapi pada 14 April lalu terkait hambatan pengiriman sapi ke Pulau Jawa.
Langkah Cepat Pemprov NTB Atasi Antrean Sapi
Pemprov NTB telah mengambil sejumlah langkah cepat untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satunya adalah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) yang memungkinkan tes PCR ternak dilakukan di Mataram, yang sebelumnya hanya bisa dilakukan di Bali. Langkah ini mempercepat proses perizinan dan rekomendasi menjadi hanya satu hari. Selain itu, Pemprov NTB juga menambah frekuensi kapal angkutan hewan di Pelabuhan Gili Mas, Lembar, dan Teluk Bima. Bahkan, Pemprov NTB juga menyediakan dukungan air dan pemeriksaan kesehatan hewan bagi hewan yang mengantre di pelabuhan.
Percepatan proses dan peningkatan frekuensi kapal ini diharapkan dapat memperlancar arus pengiriman sapi menuju Pulau Jawa. Dengan demikian, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan daging sapi di Pulau Jawa menjelang perayaan Idul Adha. Langkah-langkah ini menunjukkan keseriusan Pemprov NTB dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi peternak sapi.
Gubernur Iqbal juga menekankan pentingnya evaluasi dan perbaikan sistem ke depan. Setelah Idul Adha, Pemprov NTB akan mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan untuk membuat tata kelola pengiriman hewan ternak yang lebih baik. Hal ini bertujuan untuk memastikan krisis serupa tidak terulang kembali di tahun-tahun mendatang. "Ini guna memastikan di tahun-tahun mendatang krisis yang berulang kali terjadi menjelang Idul Adha tidak terulang kembali," tegas mantan Dubes Indonesia untuk Turki ini.
Evaluasi dan Perbaikan Sistem Pengiriman Hewan Ternak
Langkah Gubernur NTB ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Kecepatan respon dan solusi yang ditawarkan dinilai efektif dalam mengatasi permasalahan antrean sapi. Namun, perbaikan sistem jangka panjang tetap dibutuhkan untuk mencegah terulangnya masalah serupa di masa mendatang. Koordinasi yang lebih baik antar instansi terkait juga menjadi kunci keberhasilan dalam pengelolaan pengiriman hewan ternak.
Evaluasi menyeluruh terhadap seluruh proses, mulai dari pengurusan izin hingga transportasi, perlu dilakukan. Dengan demikian, dapat diidentifikasi hambatan dan kendala yang menyebabkan penumpukan antrean sapi. Hasil evaluasi ini akan menjadi dasar dalam penyusunan tata kelola pengiriman hewan ternak yang lebih terintegrasi dan efisien.
Selain itu, perlu juga diperhatikan aspek kesejahteraan hewan ternak selama proses pengiriman. Pemprov NTB perlu memastikan hewan ternak tetap sehat dan terawat dengan baik selama menunggu proses karantina dan pengiriman. Hal ini penting untuk menjaga kualitas daging sapi yang akan dikonsumsi masyarakat.
Dengan langkah-langkah komprehensif ini, diharapkan pengiriman hewan ternak di NTB dapat berjalan lancar dan terhindar dari permasalahan yang sama di masa mendatang. Koordinasi yang baik antara pemerintah, peternak, dan pihak terkait lainnya sangat krusial untuk keberhasilan upaya ini.
Setelah Idul Adha, evaluasi menyeluruh akan dilakukan untuk memastikan tata kelola pengiriman hewan ternak yang lebih baik dan efisien, mencegah terulangnya krisis serupa di masa mendatang.