Gubernur Sulteng Bantu Pemulangan Jenazah Jurnalis Palu yang Meninggal di Jakarta
Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, memberikan bantuan biaya pemulangan jenazah Situr Wijaya, jurnalis asal Palu yang meninggal di Jakarta, dengan kondisi tubuh lebam dan wajah bengkak.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana? Situr Wijaya, seorang jurnalis asal Kota Palu, Sulawesi Tengah, ditemukan meninggal dunia di Jakarta pada Jumat (4/4). Kabar duka ini membuat Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, turun tangan membantu pemulangan jenazah ke Palu. Penyebab kematiannya masih diselidiki, namun jenazah ditemukan dengan kondisi tubuh lebam dan wajah bengkak. Bantuan diberikan untuk meringankan beban keluarga yang tengah berduka.
Kabar meninggalnya Situr Wijaya mengejutkan banyak pihak, terutama rekan-rekan seprofesinya. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, teman, dan seluruh insan pers di Indonesia. Proses pemulangan jenazah pun mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah.
Proses pemulangan jenazah Situr Wijaya melibatkan berbagai pihak, mulai dari Gubernur Sulawesi Tengah, PWI Peduli, hingga pihak kepolisian. Kerja sama dan koordinasi yang baik antar lembaga dan individu ini menjadi kunci dalam mempercepat proses pemulangan jenazah ke kampung halamannya.
Bantuan Gubernur Sulteng untuk Pemulangan Jenazah
Istri almarhum, Selfi, mengkonfirmasi telah menerima bantuan dana sebesar Rp25 juta dari Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid. Dana tersebut ditransfer langsung ke rekeningnya untuk membantu biaya pemulangan jenazah ke Palu. Bantuan ini menunjukkan kepedulian pemerintah daerah terhadap warganya, khususnya insan pers yang telah berdedikasi dalam pekerjaannya.
"Ia benar ada bantuan, uang tersebut ditransfer langsung ke rekening saya," ungkap Selfi melalui keterangan tertulisnya. Bantuan ini sangat berarti bagi keluarga yang tengah berduka dan menghadapi berbagai kendala dalam proses pemulangan jenazah.
Kecepatan respon Gubernur Sulteng dalam memberikan bantuan ini patut diapresiasi. Hal ini menunjukkan kepedulian dan empati pemerintah terhadap warganya yang meninggal di luar daerah.
Proses Pemulangan Jenazah dan Investigasi
Setelah mendapat kabar duka, Ketua PWI Peduli, Heru, bersama rekan-rekan jurnalis langsung mengurus pemindahan jenazah ke RS Polri untuk dilakukan visum. Proses ini penting untuk mengetahui penyebab pasti kematian Situr Wijaya.
"Berkat koordinasi dengan Polsek Kebon Jeruk, jenazah akhirnya dibawa ke RS Polri untuk pemeriksaan medis," jelas Heru. Kerja sama yang baik antara pihak kepolisian dan insan pers mempermudah proses investigasi dan pemulangan jenazah.
Keluarga berharap proses pemulangan dan pemakaman jenazah dapat dilakukan secepatnya di tanah kelahiran istri almarhum di Kabupaten Sigi. Proses pemeriksaan medis di RS Polri diharapkan segera selesai agar jenazah dapat segera dipulangkan.
Kematian Situr Wijaya menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan rekan-rekannya. Semoga pihak berwajib dapat segera mengungkap penyebab kematiannya dan memberikan keadilan bagi almarhum.
Proses pemulangan jenazah ini menjadi contoh nyata bagaimana kerja sama dan kepedulian berbagai pihak dapat membantu meringankan beban keluarga yang sedang berduka. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk selalu menjaga keselamatan dan kesehatan diri.