Gunung Semeru Erupsi Tiga Kali, Letusan Capai 700 Meter!
Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, erupsi tiga kali pada Selasa pagi dengan letusan hingga 700 meter, PVMBG mengeluarkan rekomendasi penting bagi masyarakat sekitar.
Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan tiga kali erupsi pada Selasa pagi, 6 Juni 2023. Erupsi tersebut memuntahkan material vulkanik hingga ketinggian 700 meter di atas puncak Mahameru. Kejadian ini menimbulkan keprihatinan dan mengundang perhatian dari berbagai pihak, khususnya masyarakat di sekitar gunung berapi tersebut.
Erupsi pertama terjadi pukul 04.59 WIB. Meskipun visual letusan tidak teramati secara langsung, seismograf mencatat amplitudo maksimum 22 mm dengan durasi 156 detik. Dua erupsi susulan kemudian terjadi pada pukul 06.24 WIB dan 08.09 WIB, dengan ketinggian kolom letusan mencapai 600 meter dan 700 meter di atas puncak gunung, atau setara dengan 4.276 meter dan 4.376 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu yang dihasilkan erupsi berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal, mengarah ke barat. Semua erupsi terekam oleh seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi sekitar 120 detik. Kejadian ini menjadi pengingat akan potensi bahaya yang terus mengintai di sekitar Gunung Semeru.
Rekomendasi PVMBG dan Zona Bahaya
Menyikapi erupsi Gunung Semeru, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan beberapa rekomendasi penting demi keselamatan masyarakat. Status Gunung Semeru saat ini masih berada pada level Waspada (Level II). Oleh karena itu, beberapa aktivitas di sekitar gunung harus dihindari.
Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi). Selain itu, aktivitas di luar jarak tersebut juga harus dihindari dalam radius 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, mengingat potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Sebagai tindakan pencegahan, masyarakat juga diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena potensi bahaya lontaran batu pijar. Penting untuk diingat bahwa potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan tetap menjadi ancaman di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Sungai-sungai yang perlu diwaspadai meliputi Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. Semua area ini berpotensi terdampak lahar.
Penjelasan Lebih Lanjut Mengenai Aktivitas Gunung Semeru
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi, menyampaikan laporan tertulis yang diterima di Lumajang terkait aktivitas vulkanik Gunung Semeru. Laporan tersebut mendetailkan waktu, tinggi letusan, dan karakteristik erupsi yang terjadi. Informasi ini sangat penting untuk memberikan gambaran yang akurat kepada masyarakat dan pihak berwenang.
PVMBG terus memantau aktivitas Gunung Semeru secara ketat. Rekomendasi yang dikeluarkan didasarkan pada data dan analisis yang komprehensif. Masyarakat diimbau untuk mengikuti arahan dan rekomendasi dari pihak berwenang untuk meminimalisir risiko.
Seluruh informasi yang disampaikan bertujuan untuk memberikan edukasi dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bahaya erupsi Gunung Semeru. Keselamatan dan keamanan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.
Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membantu masyarakat untuk tetap waspada dan aman.