H-7 Lebaran: 603.658 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek, Trans Jawa Meningkat Signifikan
H-7 Lebaran 2025, Jasa Marga mencatat 603.658 kendaraan meninggalkan Jabotabek; peningkatan signifikan menuju Trans Jawa, sementara arah Puncak dan Merak sedikit menurun.
Jakarta, 25 Maret 2025 - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat rekor arus mudik pada H-10 hingga H-7 Lebaran 2025. Sebanyak 603.658 kendaraan terpantau meninggalkan wilayah Jabodetabek melalui empat gerbang tol utama: Cikampek Utama (arah Trans Jawa), Kalihurip Utama (arah Bandung), Cikupa (arah Merak), dan Ciawi (arah Puncak). Data ini dikumpulkan antara Jumat hingga Senin (21-24 Maret 2025).
Peningkatan ini cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode libur Idul Fitri 2024 (539.317 kendaraan), menunjukkan kenaikan 11,9 persen. Bahkan, jika dibandingkan dengan volume lalu lintas normal (582.900 kendaraan), angka tersebut masih lebih tinggi 3,6 persen. Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, menyampaikan data ini pada Selasa di Jakarta.
Distribusi kendaraan yang meninggalkan Jabotabek terbagi menjadi tiga arah utama. Sebanyak 45,8 persen atau 276.342 kendaraan menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 31,6 persen (190.474 kendaraan) menuju arah Barat (Merak), dan 22,7 persen (136.842 kendaraan) menuju arah Selatan (Puncak).
Distribusi Arus Mudik Menuju Tiga Arah Utama
Data lebih rinci menunjukkan peningkatan signifikan kendaraan menuju arah Trans Jawa melalui Gerbang Tol Cikampek Utama. Tercatat 152.070 kendaraan, meningkat 34,8 persen dibandingkan lalu lintas normal. Sementara itu, arus menuju Bandung melalui Gerbang Tol Kalihurip Utama tercatat 124.272 kendaraan, sedikit lebih rendah 9,5 persen dari lalu lintas normal. Secara keseluruhan, arus lalu lintas menuju Trans Jawa dan Bandung mencapai 276.342 kendaraan, meningkat 10,5 persen dari kondisi normal.
Arah Merak melalui Gerbang Tol Cikupa menunjukan angka 190.474 kendaraan, sedikit di bawah (0,1 persen) volume lalu lintas normal. Sedangkan arus menuju Puncak melalui Gerbang Tol Ciawi tercatat 136.842 kendaraan, atau 3,7 persen lebih rendah dari volume lalu lintas normal. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi peningkatan total kendaraan yang meninggalkan Jabotabek, distribusi arus mudik tidak merata di semua jalur.
Pada H-7 Lebaran (Senin, 24 Maret 2025), tercatat 144.511 kendaraan meninggalkan Jabotabek melalui empat gerbang tol utama, meningkat 10 persen dari volume lalu lintas normal (131.323 kendaraan). Lisye Octaviana juga menambahkan bahwa peningkatan signifikan terlihat pada arus menuju Trans Jawa dan Puncak pada hari Minggu (23 Maret 2025). Arus menuju Trans Jawa mencapai 38.822 kendaraan (naik 49,8 persen), sementara arah Puncak mencapai 31.604 kendaraan (naik 3,7 persen).
Analisis Peningkatan Arus Mudik
Peningkatan signifikan arus mudik menuju Trans Jawa menunjukkan tren peningkatan popularitas jalur ini sebagai alternatif perjalanan pulang kampung. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh perbaikan infrastruktur jalan tol dan peningkatan layanan di sepanjang jalur Trans Jawa. Sementara itu, penurunan volume kendaraan menuju Merak dan Puncak mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk faktor cuaca dan potensi kepadatan lalu lintas di kedua jalur tersebut.
Data yang dirilis Jasa Marga ini memberikan gambaran penting bagi pemerintah dan pihak terkait dalam mengantisipasi dan mengatur arus mudik Lebaran. Perencanaan yang matang dan antisipasi terhadap potensi kepadatan lalu lintas di jalur-jalur tertentu sangat penting untuk memastikan kelancaran perjalanan masyarakat selama musim mudik.
Data ini juga menjadi acuan bagi masyarakat yang hendak melakukan perjalanan mudik. Dengan mengetahui potensi kepadatan di jalur-jalur tertentu, masyarakat dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik dan mengantisipasi potensi kendala di jalan.
Kesimpulannya, data arus mudik yang dirilis Jasa Marga menunjukkan peningkatan total kendaraan yang meninggalkan Jabotabek, dengan peningkatan signifikan menuju Trans Jawa. Namun, perlu diperhatikan juga penurunan volume kendaraan di jalur Merak dan Puncak. Data ini penting untuk perencanaan dan antisipasi arus mudik yang lebih baik di masa mendatang.