Harga Bawang Merah dan Cabai Rawit Turun di Tingkat Konsumen
Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan penurunan harga bawang merah dan cabai rawit di tingkat konsumen pada 15 April 2024, diiringi penurunan harga komoditas pangan lainnya.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan penurunan harga sejumlah komoditas pangan penting di tingkat konsumen pada Selasa, 15 April 2024. Penurunan harga ini terpantau di berbagai wilayah di Indonesia, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Panel Harga Bapanas. Hal ini tentunya membawa angin segar bagi masyarakat yang merasakan dampak dari kenaikan harga sebelumnya.
Salah satu komoditas yang mengalami penurunan harga signifikan adalah bawang merah. Harga bawang merah di tingkat konsumen tercatat sebesar Rp42.267 per kilogram (kg), turun dari Rp45.431 per kg pada hari sebelumnya. Sementara itu, harga cabai rawit merah juga mengalami penurunan, menjadi Rp73.733 per kg dari Rp81.561 per kg. Penurunan harga ini terjadi di tengah upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.
Penurunan harga tidak hanya terjadi pada bawang merah dan cabai rawit. Sejumlah komoditas pangan lainnya juga menunjukkan tren penurunan harga, seperti beras premium, beras medium, beras SPHP Bulog, jagung, kedelai, bawang putih, cabai merah keriting, cabai merah besar, daging sapi, daging ayam, telur ayam, gula konsumsi, minyak goreng (kemasan dan curah), tepung terigu (curah dan kemasan), ikan kembung, ikan tongkol, ikan bandeng, dan garam konsumsi. Semua komoditas tersebut menunjukkan penurunan harga dibandingkan hari sebelumnya.
Harga Komoditas Pangan Lainnya Menurun
Data Panel Harga Bapanas di Jakarta pada pukul 06.12 WIB menunjukkan penurunan harga yang cukup signifikan pada beberapa komoditas pangan. Beras premium misalnya, turun menjadi Rp14.680 per kg dari Rp15.556 per kg. Demikian pula dengan beras medium yang turun menjadi Rp13.067 per kg dari Rp13.709 per kg. Beras SPHP Bulog juga mengalami penurunan harga, menjadi Rp12.400 per kg dari Rp12.613 per kg.
Penurunan harga juga terlihat pada komoditas lainnya seperti jagung yang turun menjadi Rp5.600 per kg dari Rp6.281 per kg, dan kedelai biji kering impor yang turun menjadi Rp10.110 per kg dari Rp10.693 per kg. Bawang putih juga mengalami penurunan harga, menjadi Rp44.500 per kg dari Rp45.013 per kg. Sementara itu, harga cabai merah keriting turun menjadi Rp48.333 per kg dari Rp58.540 per kg, dan cabai merah besar turun menjadi Rp40.000 per kg dari Rp52.971 per kg.
Komoditas protein hewani juga mengalami penurunan harga. Daging sapi murni turun menjadi Rp123.100 per kg dari Rp135.689 per kg, dan daging ayam ras turun menjadi Rp33.250 per kg dari Rp35.761 per kg. Telur ayam ras juga mengalami penurunan harga, menjadi Rp27.316 per kg dari Rp29.113 per kg. Gula konsumsi turun menjadi Rp17.688 per kg dari Rp18.538 per kg.
Minyak goreng, baik kemasan maupun curah, juga mengalami penurunan harga. Minyak goreng kemasan turun menjadi Rp19.063 per liter dari Rp20.728 per liter, sementara minyak goreng curah turun menjadi Rp16.936 per liter dari Rp17.894 per liter. Minyakita juga mengalami penurunan harga, menjadi Rp16.940 per liter dari Rp17.613 per liter.
Penurunan Harga Tepung, Ikan, dan Garam
Penurunan harga juga terjadi pada komoditas tepung terigu, baik curah maupun kemasan. Tepung terigu curah turun menjadi Rp9.250 per kg dari Rp9.819 per kg, sedangkan tepung terigu kemasan turun menjadi Rp11.844 per kg dari Rp12.964 per kg. Komoditas perikanan juga mengalami penurunan harga, dengan ikan kembung turun menjadi Rp35.071 per kg dari Rp41.446 per kg, ikan tongkol turun menjadi Rp29.667 per kg dari Rp34.681 per kg, dan ikan bandeng turun menjadi Rp32.019 per kg dari Rp34.625 per kg.
Terakhir, garam konsumsi juga mengalami penurunan harga, menjadi Rp9.219 per kg dari Rp11.634 per kg. Secara keseluruhan, data Bapanas menunjukkan tren penurunan harga pada berbagai komoditas pangan di tingkat konsumen. Penurunan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi daya beli masyarakat.
Data harga yang dirilis Bapanas ini menunjukkan upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan di tengah dinamika pasar. Penurunan harga pada berbagai komoditas menunjukkan adanya peningkatan pasokan dan upaya pengendalian inflasi yang efektif. Namun, pemantauan dan evaluasi secara berkala tetap diperlukan untuk memastikan stabilitas harga pangan tetap terjaga di masa mendatang.