Harga Cabai di Pangkalpinang Meroket Jelang Ramadhan: TPID Turun Tangan
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melaporkan kenaikan signifikan harga cabai di Pasar Pangkalpinang menjelang Ramadhan, sementara harga bahan pokok lain relatif stabil.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana? Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melaporkan kenaikan harga cabai di Pasar Pangkalpinang. Plt Asisten II Setda Provinsi Kepulauan Babel, Darlan, memimpin sidak di Pasar Pagi Pangkalpinang pada Kamis, 27 Februari 2024, menemukan lonjakan harga cabai menjelang bulan Ramadhan 1446 H. Kenaikan ini disebabkan meningkatnya permintaan masyarakat. TPID berencana menambah stok cabai untuk menstabilkan harga.
Kenaikan harga cabai ini cukup signifikan. Harga cabai rawit melonjak menjadi Rp105.000 per kilogram dari harga sebelumnya yang berkisar antara Rp70.000 hingga Rp75.000 per kilogram. Sementara itu, harga cabai merah keriting naik menjadi Rp85.000 hingga Rp90.000 per kilogram, sebelumnya berada di angka Rp80.000 per kilogram.
Lonjakan harga ini menjadi perhatian utama TPID karena berdampak langsung pada daya beli masyarakat, terutama menjelang bulan suci Ramadhan. Pemerintah daerah berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok dan memastikan ketersediaan pasokan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Harga Cabai Meroket Jelang Ramadhan
Hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan TPID di sejumlah pasar tradisional dan modern di Kota Pangkalpinang menunjukkan kenaikan harga yang cukup signifikan hanya pada komoditas cabai. "Harga cabai naik, sementara harga bahan pokok lainnya masih relatif stabil," jelas Plt Asisten II Setda Provinsi Kepulauan Babel, Darlan.
Kenaikan harga ini dipicu oleh peningkatan permintaan masyarakat yang signifikan menjelang bulan Ramadhan. Hal ini merupakan fenomena musiman yang umum terjadi setiap tahunnya. Pemerintah daerah telah mengantisipasi hal ini dan mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan harga.
Kepala Biro Ekonomi Setda Provinsi Kepulauan Babel, Ahmad Yani, menyatakan bahwa pihaknya akan segera menambah stok cabai di pasaran untuk menstabilkan harga. "Kami segera menambah stok, agar harga bahan pokok masyarakat ini kembali stabil," ujarnya.
Antisipasi Kenaikan Harga Hingga Lebaran
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyadari potensi kenaikan harga bahan pokok hingga Hari Raya Idul Fitri. Hal ini disebabkan oleh peningkatan permintaan masyarakat yang terus berlanjut selama periode tersebut.
Untuk mengantisipasi hal ini, TPID akan terus memantau perkembangan harga di pasaran dan melakukan intervensi jika diperlukan. Langkah-langkah yang akan diambil antara lain menambah pasokan bahan pokok dan melakukan operasi pasar jika harga terus meroket.
"Bisa saja harga ini terus naik hingga lebaran nanti. Oleh karena itu, kita turun ke pasar-pasar untuk memastikan stok bahan pokok ini selalu mencukupi untuk memenuhi permintaan masyarakat menyambut puasa dan Idul Fitri tahun ini," kata Ahmad Yani.
TPID berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Monitoring pasar akan terus dilakukan untuk memastikan harga tetap terkendali dan kebutuhan masyarakat terpenuhi.
Selain itu, TPID juga akan berkoordinasi dengan para distributor dan pedagang untuk memastikan pasokan bahan pokok tetap lancar. Kerjasama yang baik antara pemerintah dan pelaku pasar sangat penting untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok.
Pemerintah daerah berharap masyarakat tetap tenang dan tidak panik membeli bahan pokok. TPID akan terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok agar masyarakat dapat merayakan Ramadhan dan Idul Fitri dengan tenang dan nyaman.