Hasil Autopsi Tiga Polisi Gugur di Way Kanan: Luka Tembak Fatal Jadi Penyebab Kematian
Polda Lampung ungkap hasil autopsi tiga polisi yang gugur saat penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan; luka tembak fatal jadi penyebab kematian.
Tragedi gugurnya tiga polisi dalam penggerebekan lokasi judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan, Lampung, menyisakan duka mendalam. Polda Lampung, pada Selasa, 18 Maret 2024, akhirnya memaparkan hasil autopsi ketiga anggota polisi tersebut. Hasilnya menunjukkan luka tembak fatal sebagai penyebab kematian para korban yang tengah menjalankan tugas negara.
Kasubbid Dokpol Polda Lampung, AKBP Legowo Hamijaya, menjelaskan proses autopsi yang dilakukan oleh Tim DVI Polda Lampung bersama Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara berlangsung selama 10 jam, dimulai pukul 02.00 WIB hingga 12.00 WIB. Proses yang panjang dan detail ini bertujuan untuk memastikan penyebab kematian dan memberikan gambaran akurat mengenai peristiwa yang terjadi.
Ketiga anggota Polri yang gugur tersebut adalah Ajun Komisaris Polisi (AKP) Anumerta Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus Aprianto, dan Briptu Anumerta M Ghalib Surya Nanta. Ketiganya menjadi korban dalam peristiwa yang tengah diselidiki lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
Hasil Autopsi Detail
AKBP Legowo Hamijaya memaparkan hasil autopsi secara detail untuk masing-masing korban. AKP Anumerta Lusiyanto ditemukan memiliki lubang bekas peluru di dada kanan, dengan arah tembakan dari depan. Proyektil peluru ditemukan di rongga dada sebelah kiri. Luka tembak ini terbukti menjadi penyebab kematian beliau.
Sementara itu, Aipda Anumerta Petrus Aprianto mengalami luka tembak di mata sebelah kiri, juga dengan arah tembakan dari depan. Proyektil peluru ditemukan di tempurung kepala. Luka tembak yang mengenai bagian vital ini menyebabkan kematian.
Untuk Briptu Anumerta M Ghalib Surya Nanta, hasil autopsi menunjukkan adanya lubang bekas peluru di sisi kiri bibir, menembus rongga mulut. Proyektil peluru ditemukan di tempurung kepala bagian belakang dan tenggorokan. Luka tembak yang kompleks ini juga dinyatakan sebagai penyebab kematiannya.
AKBP Legowo Hamijaya menegaskan bahwa ketiga anggota Polri tersebut gugur saat menjalankan tugas, dan hasil autopsi secara tegas menunjukkan penyebab kematian mereka adalah luka tembak yang fatal. "Kami menyampaikan penghormatan tertinggi kepada mereka sebagai anggota terbaik yang telah gugur dalam tugas. Kemudian kami akan terus melanjutkan investigasi untuk memastikan kejelasan peristiwa ini," tegasnya.
Investigasi Berlanjut
Meskipun hasil autopsi telah memberikan gambaran jelas mengenai penyebab kematian, Polda Lampung menegaskan bahwa investigasi atas peristiwa ini akan terus berlanjut. Penyelidikan akan fokus pada pengungkapan kronologi kejadian secara lengkap, termasuk mengidentifikasi pelaku dan motif di balik penyerangan tersebut. Proses hukum akan tetap berjalan untuk memastikan keadilan bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan.
Polri berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan sanksi tegas kepada siapa pun yang terlibat. Dukungan penuh diberikan kepada keluarga para korban, dan berbagai upaya akan dilakukan untuk meringankan beban yang mereka tanggung. Ketiga anggota Polri yang gugur akan dikenang sebagai pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raganya demi pengayoman dan keamanan masyarakat.
Kasus ini menjadi sorotan publik, dan masyarakat menantikan kejelasan dan transparansi dalam proses penyelidikan. Polda Lampung diharapkan dapat bekerja secara profesional dan objektif untuk mengungkap seluruh fakta yang terjadi. Keadilan dan penegakan hukum yang adil menjadi tuntutan utama dalam kasus ini.