IHSG Menguat 2,90 Persen, Ikuti Penguatan Bursa Asia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat signifikan pada Senin, 17 Februari 2025, didorong oleh pertumbuhan ekonomi Jepang dan optimisme terhadap kebijakan pemerintah China, serta surplus neraca perdagangan Indonesia.
Jakarta, 17 Februari 2025 - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil ditutup menguat pada Senin sore, mengikuti tren positif bursa saham di kawasan Asia. Kenaikan IHSG mencapai 192,42 poin atau 2,90 persen, menempatkannya pada posisi 6.830,88. Penguatan ini juga terlihat pada indeks LQ45, yang naik 24,04 poin (3,11 persen) ke posisi 796,45.
Faktor Pendorong Penguatan IHSG
Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam analisisnya menjelaskan bahwa penguatan IHSG dan bursa saham regional Asia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Data pertumbuhan ekonomi Jepang yang positif dan antisipasi terhadap simposium yang dipimpin Presiden China Xi Jinping menjadi katalis utama. Pertumbuhan ekonomi Jepang yang mencapai 0,7 persen secara kuartalan (QoQ) pada kuartal IV 2024, melampaui ekspektasi dan menandai pertumbuhan triwulanan ketiga berturut-turut, didorong oleh peningkatan investasi bisnis. Pertumbuhan tahunan PDB Jepang juga mencapai 2,8 persen, sesuai dengan perkiraan.
Simposium yang dipimpin Presiden Xi Jinping, yang melibatkan sektor swasta dan pemimpin bisnis terkemuka China, juga menjadi sorotan pelaku pasar. Harapannya, acara ini akan meningkatkan kepercayaan sektor swasta terhadap kebijakan pemerintah China, sehingga berdampak positif pada pasar saham.
Kinerja Positif Ekonomi Indonesia
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2025 mencapai 3,45 miliar dolar AS. Angka ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya (2,24 miliar dolar AS), didukung oleh ekspor sebesar 21,45 miliar dolar AS dan impor sebesar 18 miliar dolar AS. Surplus neraca perdagangan ini memberikan sentimen positif bagi pasar.
Pergerakan IHSG Sepanjang Hari
IHSG dibuka menguat dan mempertahankan posisi positif hingga penutupan sesi pertama. Tren positif ini berlanjut hingga penutupan perdagangan saham pada sesi kedua. Sebanyak sebelas sektor mengalami penguatan, dengan sektor teknologi memimpin kenaikan sebesar 3,53 persen, diikuti sektor energi (3,18 persen) dan sektor keuangan (2,25 persen).
Beberapa saham yang mencatatkan penguatan signifikan antara lain SMIL, DATA, PMMP, ENAK, dan TAXI. Sebaliknya, saham-saham seperti KOTA, HADE, PACK, NAYZ, dan MANG mengalami pelemahan. Total frekuensi perdagangan mencapai 1.387.000 transaksi, dengan volume saham diperdagangkan sebanyak 18,87 miliar lembar senilai Rp11,70 triliun. Dari total saham yang diperdagangkan, 427 saham naik, 208 saham turun, dan 320 saham stagnan.
Pergerakan Bursa Saham Regional
Bursa saham regional Asia juga menunjukkan pergerakan yang beragam. Indeks Nikkei menguat 0,06 persen, indeks Shanghai naik 0,27 persen, sementara indeks Kuala Lumpur melemah 0,56 persen dan indeks Straits Times menguat 0,75 persen. Pergerakan ini menunjukkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan regional.
Kesimpulan
Penguatan IHSG pada Senin, 17 Februari 2025, mencerminkan sentimen positif dari pertumbuhan ekonomi Jepang, optimisme terhadap kebijakan pemerintah China, dan kinerja positif neraca perdagangan Indonesia. Meskipun terdapat beberapa saham yang mengalami pelemahan, tren keseluruhan menunjukkan kinerja pasar yang cukup baik.