Indonesia Butuh Tenaga Muda di Sektor Pertanian, Kata Fadli Zon
Ketua Umum HKTI, Fadli Zon, menekankan pentingnya regenerasi petani muda di Indonesia untuk mengatasi masalah usia petani yang semakin tua dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Jakarta, 21 Februari 2024 - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPN HKTI), Fadli Zon, menyoroti permasalahan serius yang dihadapi sektor pertanian Indonesia: minimnya minat generasi muda untuk terjun ke bidang tersebut. Pernyataan ini disampaikan dalam acara Pembukaan Sekolah Tani ke-II di Jakarta, Jumat lalu. Fadli Zon, yang juga menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, menekankan perlunya regenerasi petani agar sektor pertanian Indonesia tetap produktif dan berkelanjutan.
Usia rata-rata petani Indonesia saat ini telah mencapai 50 tahun, menimbulkan kekhawatiran akan masa depan sektor pertanian. Kurangnya insentif, terutama dari sisi penghasilan, dianggap sebagai faktor utama penyebab minimnya ketertarikan generasi muda. Fadli Zon melihat perlunya perubahan pola pikir untuk menarik minat generasi muda agar mau berkiprah di sektor pertanian.
Dengan adanya berbagai kebijakan pemerintah yang mendukung sektor pertanian, Fadli Zon optimistis generasi muda dapat termotivasi untuk terlibat. Ia mencontohkan kebijakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen yang mencapai Rp6.500, yang dinilai menguntungkan petani. Selain itu, penghapusan tagih kredit macet pertanian dan kemudahan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga menjadi faktor pendukung.
Kebijakan Pemerintah dan Regenerasi Petani
Salah satu bentuk keberpihakan pemerintah terhadap sektor pertanian adalah program Makan Bergizi Gratis (MGB). Fadli Zon menjelaskan, "Pemerintah sendiri sekarang menjadikan Makan Bergizi Gratis (MBG) ini sebagai bagian penting atau prioritas yang tentu akan men-generate pertumbuhan juga di sektor pertanian, karena input-nya adalah dari sektor pertanian, baik itu untuk berasnya, sayur-mayurnya, kemudian untuk proteinnya, misalnya untuk daging ayam, untuk telur dan lain-lain. Jadi, ini bisa menjadikan bagian yang penting untuk memajukan pertanian kita."
Program MGB ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor pertanian karena kebutuhan bahan pangannya bersumber dari sektor pertanian itu sendiri. Kebijakan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menarik minat generasi muda.
Sekolah Tani ke-II yang diselenggarakan oleh Pemuda Tani Indonesia juga mendapat apresiasi dari Fadli Zon. Ia berharap sekolah ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mencetak generasi petani baru yang handal dan profesional. Sekolah ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan regenerasi petani yang tengah dihadapi Indonesia.
Tantangan dan Peluang Sektor Pertanian
Meskipun terdapat berbagai kebijakan pendukung, sektor pertanian masih menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama adalah mengubah persepsi negatif masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap profesi petani. Petani seringkali dianggap sebagai pekerjaan yang kurang menjanjikan dan tidak modern.
Namun, Fadli Zon melihat adanya peluang besar di sektor pertanian. Dengan dukungan teknologi modern dan kebijakan pemerintah yang tepat, sektor pertanian berpotensi untuk menjadi sektor yang sangat menjanjikan bagi generasi muda. Peningkatan produktivitas dan nilai tambah hasil pertanian dapat meningkatkan pendapatan petani dan menarik minat generasi muda.
Pemerintah perlu terus berupaya untuk meningkatkan akses teknologi dan informasi bagi petani muda. Pengembangan infrastruktur pertanian yang memadai juga sangat penting untuk mendukung produktivitas pertanian. Selain itu, perlu adanya program pelatihan dan pendampingan bagi petani muda agar mereka dapat menguasai teknologi dan teknik pertanian modern.
Kesimpulan
Pernyataan Fadli Zon mengenai perlunya tenaga muda di sektor pertanian menjadi pengingat penting bagi pemerintah dan masyarakat. Regenerasi petani merupakan kunci untuk menjaga keberlanjutan dan produktivitas sektor pertanian Indonesia. Dengan kebijakan yang tepat dan perubahan pola pikir, diharapkan semakin banyak generasi muda yang tertarik untuk berkontribusi dalam memajukan sektor pertanian Indonesia.