Investigasi Ledakan Amunisi Garut Dihentikan Sementara, 13 Orang Tewas
TNI AD menghentikan sementara investigasi ledakan amunisi di Garut yang menewaskan 13 orang, termasuk 4 anggota TNI, setelah pemusnahan amunisi yang seharusnya aman.
Ledakan dahsyat mengguncang Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Senin, 12 Mei 2023, pukul 09.30 WIB. Peristiwa ini mengakibatkan 13 orang meninggal dunia, empat di antaranya adalah anggota TNI Angkatan Darat dan sisanya warga sipil. Ledakan tersebut terjadi saat TNI AD tengah melakukan pemusnahan amunisi di Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai prosedur keamanan yang diterapkan dalam proses pemusnahan amunisi tersebut.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, membenarkan insiden tersebut dan menjelaskan bahwa investigasi lapangan dihentikan sementara menjelang gelap pada hari Senin dan dilanjutkan kembali pada Selasa. Penghentian sementara ini dilakukan untuk memastikan keselamatan tim investigasi. Investigasi meliputi pemeriksaan lokasi ledakan dan beberapa pihak yang terlibat dalam proses pemusnahan amunisi.
Meskipun demikian, Brigjen TNI Wahyu belum dapat memberikan detail hasil penyelidikan sementara. Ia hanya menjelaskan bahwa sebelum ledakan, pengecekan prosedur keamanan telah dilakukan dan dinyatakan aman. Proses pemusnahan amunisi sendiri diawali dengan pembuatan dua lubang sumur, penempatan amunisi di dalamnya, dan kemudian diledakkan dengan detonator. Proses ini berjalan lancar pada dua sumur pertama. Namun, tragedi terjadi saat proses pemusnahan detonator yang digunakan sebelumnya.
Kronologi Ledakan dan Identitas Korban
Menurut keterangan Brigjen TNI Wahyu, setelah pemusnahan amunisi di dua sumur pertama berjalan lancar, tim kemudian mempersiapkan satu lubang baru untuk memusnahkan detonator yang telah digunakan. Saat detonator tersebut dimasukkan dan hendak diledakkan, terjadi ledakan yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia. Peristiwa ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban dan seluruh pihak terkait.
Berikut daftar nama korban ledakan: 1. Kolonel Cpl Antonius Hermawan; 2. Mayor Cpl Anda Rohanda; 3. Agus bin Kasmin; 4. Ipan bin Obur; 5. Iyus Ibing bin Inon; 6. Anwar bin Inon; 7. Iyus Rizal bin Saepuloh; 8. Toto; 9. Dadang; 10. Rustiawan; 11. Endang; 12. Kopda Eri Dwi Priambodo; 13. Pratu Aprio Setiawan. Identitas para korban ini menunjukkan adanya campuran antara personel TNI dan warga sipil yang turut terlibat dalam kegiatan tersebut.
Proses investigasi yang dilakukan TNI AD diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti ledakan dan memastikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Penjelasan detail mengenai hasil investigasi dan langkah-langkah perbaikan prosedur keamanan sangat dinantikan oleh publik.
TNI AD telah menghentikan sementara investigasi kasus ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat, yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia. Investigasi akan dilanjutkan untuk mengungkap penyebab ledakan dan memastikan prosedur keamanan yang lebih ketat diterapkan di masa mendatang. Proses pemusnahan amunisi yang seharusnya aman, justru mengakibatkan tragedi yang memilukan.