Investor Saham Bali Melonjak, Transaksi Tembus Rp3,9 Triliun!
Nilai transaksi saham di Bali pada 2024 mencapai Rp3,9 triliun, meningkat pesat 71,16 persen dari tahun sebelumnya, didorong oleh pertumbuhan investor dan edukasi keuangan yang gencar.
Denpasar, 18 Februari 2025 - Pasar saham di Bali menunjukkan pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali melaporkan nilai transaksi saham mencapai angka fantastis, yaitu Rp3,9 triliun! Ini merupakan peningkatan yang luar biasa sebesar 71,16 persen dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencapai Rp2,3 triliun. Pertumbuhan ini tentu menjadi kabar gembira bagi perekonomian Bali.
Investor Baru dan Nilai Kepemilikan Saham Meningkat
Kepala OJK Bali, Kristrianti Puji Rahayu, menjelaskan bahwa peningkatan transaksi saham ini sejalan dengan pertumbuhan jumlah investor pasar modal. Data menunjukan jumlah investor di Bali tumbuh double digit, mencapai 143.402 investor berdasarkan single investor identification (SID). Angka ini menunjukkan peningkatan hampir 23 persen dibandingkan tahun 2023. Bukan hanya jumlah investor yang meningkat, nilai kepemilikan saham di Bali juga mengalami kenaikan yang signifikan, mencapai Rp5,3 triliun atau naik 18,22 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini tidak hanya terjadi di sektor saham. Investor untuk instrumen reksa dana dan Surat Berharga Negara (SBN) juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan, masing-masing tumbuh 25,6 persen dan 23 persen. Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya minat masyarakat Bali untuk berinvestasi.
Strategi Edukasi dan Literasi Keuangan yang Efektif
Kemudahan berinvestasi saham, khususnya bagi pemula, menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan investor di Bali. Hanya dengan modal minimal Rp100.000, generasi muda sudah dapat memulai investasi saham. Hal ini tentu sangat menarik dan membuka akses investasi bagi kalangan yang lebih luas.
Selain kemudahan akses, sosialisasi dan literasi keuangan yang gencar dilakukan oleh OJK Bali dan lembaga jasa keuangan lainnya juga berperan penting. Program edukasi keuangan yang menyasar generasi muda terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran dan minat investasi. Salah satu program unggulan adalah Gerakan Nasional Cerdas Keuangan, yang bertujuan untuk meningkatkan inklusi keuangan dengan memanfaatkan berbagai produk keuangan, termasuk investasi.
Menjangkau Segmen yang Lebih Luas
Upaya edukasi keuangan tidak hanya menyasar kalangan dewasa, tetapi juga pelajar. Tercatat, terdapat 630.000 rekening tabungan pelajar di Bali. OJK Bali juga berkomitmen untuk menjangkau semua lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, sesuai dengan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia tahun 2021-2025.
Komitmen OJK Bali dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan sangat terlihat dari jumlah kegiatan edukasi yang dilakukan. Sepanjang tahun 2024, OJK Bali telah melaksanakan 640 kegiatan edukasi keuangan di seluruh kabupaten/kota di Bali, menjangkau lebih dari 59.705 orang secara langsung. Selain itu, edukasi melalui media sosial juga dilakukan, menjangkau sekitar 388.980 orang.
Kesimpulan
Kesimpulannya, pertumbuhan transaksi saham di Bali yang mencapai Rp3,9 triliun pada tahun 2024 merupakan hasil dari berbagai faktor, termasuk kemudahan akses investasi, sosialisasi dan literasi keuangan yang efektif, serta komitmen OJK Bali dalam meningkatkan inklusi keuangan. Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar pasar modal di Bali dan menjanjikan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di masa mendatang.