Jaksel Keruk Kali Cideng untuk Kurangi Risiko Banjir di Patra Kuningan
Suku Dinas SDA Jaksel keruk Kali Cideng segmen Patra Kuningan sepanjang 1.134 meter untuk mengurangi risiko banjir di Jakarta Selatan, sebagai bagian dari program 100 hari kerja Gubernur DKI.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan (SDA Jaksel) mengeruk Kali Cideng di segmen Jalan Patra Kuningan-Casablanca, Menteng Dalam, Tebet, mulai 14 April hingga 30 Juni 2024. Pengerukan ini dilakukan untuk mengurangi volume banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut saat musim hujan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam menangani masalah banjir di Ibu Kota. Proses pengerukan melibatkan empat ekskavator, delapan truk pengangkut, dan 100 personel SDA Jaksel.
Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Selatan, Santo, menjelaskan bahwa pengerukan tahap pertama sepanjang 325 meter dengan kedalaman satu hingga dua meter telah dimulai. Proses ini dilakukan secara bertahap hingga mencapai total panjang 1.134 meter. Lumpur dan sedimen yang dikeruk akan dikumpulkan sementara di gudang SDA Rawa Minyak sebelum dikirim ke fasilitas pembuangan lumpur (CDF) di Ancol.
Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tingginya curah hujan yang sering menyebabkan banjir di Jakarta. Pengerukan Kali Cideng diharapkan dapat meningkatkan kapasitas aliran sungai dan mengurangi genangan air saat hujan deras. Program ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan banjir yang menjadi isu krusial di Jakarta.
Pengerukan Kali Cideng: Upaya Mengatasi Banjir Jakarta
Proses pengerukan Kali Cideng melibatkan sumber daya yang cukup besar. SDA Jaksel mengerahkan empat alat berat ekskavator untuk menggali lumpur dan sedimen. Delapan truk dump truck digunakan untuk mengangkut material hasil pengerukan ke tempat penampungan sementara. Sebanyak 100 personel dikerahkan untuk mendukung kelancaran operasi pengerukan.
Material hasil pengerukan, diperkirakan mencapai 25 meter kubik, akan dikumpulkan sementara di gudang SDA Rawa Minyak, Pasar Minggu. Setelah itu, material tersebut akan diangkut dan dibuang ke fasilitas pembuangan lumpur (CDF) di Ancol pada malam hari. Sistem ini dirancang untuk meminimalisir gangguan lalu lintas dan memastikan efisiensi proses pembuangan material.
Target pengerukan Kali Cideng segmen Patra Kuningan-Casablanca sepanjang 1.134 meter akan diselesaikan secara bertahap hingga akhir Juni 2024. Pengerukan ini merupakan bagian dari upaya komprehensif pemerintah daerah dalam mengendalikan banjir di Jakarta Selatan.
Program 100 Hari Kerja dan Penanganan Banjir
Pengerukan Kali Cideng merupakan bagian dari program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam menangani masalah banjir. Program ini menekankan pentingnya normalisasi sungai dan pemeliharaan infrastruktur pengendalian banjir sebagai solusi jangka panjang.
Selain Kali Cideng, SDA Jakarta Selatan juga melakukan pengerukan di beberapa lokasi lain, seperti Kali Krukut segmen Jalan NIS, Kali Grogol segmen Mayapada-PIM, Kali Ciliwung, dan Waduk Ragunan. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan banjir secara menyeluruh di berbagai wilayah Jakarta Selatan.
Meskipun anggaran untuk seluruh kegiatan tersebut tidak dirinci, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta sebelumnya telah menyebutkan bahwa anggaran penanganan banjir tahun ini mencapai sekitar Rp3,9 triliun. Anggaran tersebut mencakup normalisasi sungai dan pemeliharaan infrastruktur pengendalian banjir.
Kesimpulan
Pengerukan Kali Cideng di segmen Patra Kuningan merupakan langkah penting dalam upaya mengurangi risiko banjir di Jakarta Selatan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program yang lebih besar untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta, yang melibatkan pengerukan sungai di berbagai lokasi dan didukung oleh anggaran yang signifikan. Semoga upaya ini dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi dampak banjir bagi warga Jakarta.