Jateng Jadi Tujuan Mudik Terbanyak Lebaran 2025, Capai 36,6 Juta Orang!
Kemenhub memproyeksikan Jawa Tengah sebagai tujuan tertinggi arus mudik Lebaran 2025 dengan jumlah pemudik mencapai 36,6 juta orang, melampaui daerah lainnya.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan Jawa Tengah sebagai tujuan utama arus mudik Lebaran 2025 dengan jumlah pemudik yang luar biasa, mencapai 36,6 juta orang. Data ini didapat dari survei kolaborasi Kemenhub dan Litbang Kompas, yang memperkirakan total pergerakan masyarakat selama periode Lebaran mencapai 146,48 juta jiwa, atau sekitar 52 persen dari total penduduk Indonesia. Survei ini telah memperhitungkan berbagai faktor, termasuk prediksi peningkatan mobilitas masyarakat selama libur Lebaran.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (nama telah diperbaiki berdasarkan konteks) dalam rapat koordinasi persiapan angkutan Lebaran 2025 di Jakarta menyampaikan hasil survei tersebut. Beliau menekankan pentingnya antisipasi dan persiapan matang untuk menghadapi lonjakan pemudik yang signifikan. "Adapun daerah tujuan perjalanan terbanyak adalah Jawa Tengah sebesar 36,6 juta orang atau 25 persen (dari proyeksi pergerakan angkutan Lebaran 2025)," ungkap Menhub.
Proyeksi ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang menuntut kesiapan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, kepolisian, dan penyedia layanan transportasi. Kemenhub telah dan akan terus berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk memastikan kelancaran dan keamanan arus mudik Lebaran 2025.
Distribusi Pemudik dan Moda Transportasi
Jawa Timur menempati posisi kedua sebagai tujuan terbanyak dengan 27,4 juta pemudik (18,7 persen), diikuti Jawa Barat (22,1 juta orang atau 15,1 persen), Yogyakarta (9,4 juta orang atau 6,4 persen), dan Sumatera Utara (6,2 juta orang atau 4,2 persen). Sebaran daerah asal pemudik didominasi Jawa Barat (30,9 juta orang atau 21,1 persen), disusul Jawa Timur (26,4 juta orang atau 18 persen), Jawa Tengah (23,3 juta orang atau 15,9 persen), Banten (7,9 juta orang atau 5,4 persen), dan DKI Jakarta (6,7 juta orang atau 4,6 persen).
Lima moda transportasi utama yang dipilih pemudik adalah mobil pribadi (33,69 juta atau 23 persen), bus (24,76 juta atau 16,9 persen), kereta api antarkota (23,58 juta atau 16,1 persen), pesawat (19,77 juta atau 13,5 persen), dan sepeda motor (12,74 juta atau 8,7 persen). Prediksi puncak keberangkatan dan kepulangan untuk masing-masing moda transportasi juga telah dipetakan oleh Kemenhub untuk mengantisipasi potensi kemacetan.
Kemenhub juga telah mengidentifikasi beberapa simpul transportasi terpadat, antara lain Terminal Purabaya Surabaya (asal), Terminal Giwangan Yogyakarta (tujuan), Stasiun Pasar Senen Jakarta (asal), Stasiun Yogyakarta Tugu (tujuan), Bandara Sultan Hasanuddin Makassar (asal), Bandara Juanda Surabaya (tujuan), Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya (asal dan tujuan).
Antisipasi Kemacetan dan Strategi Kemenhub
Menhub menegaskan komitmen Kemenhub untuk memastikan angkutan Lebaran 2025 aman dan terkendali. "Kami juga akan mengoptimalkan pusat informasi transportasi yang beroperasi 24 jam setiap hari untuk memantau pergerakan di semua moda transportasi," tegas Menhub. Berbagai strategi telah disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan pemudik dan potensi kemacetan.
Pemerintah akan menerapkan kebijakan efektif, termasuk Work From Anywhere (WFA), penyelenggaraan mudik gratis, rekayasa lalu lintas, dan pengaturan lalu lintas di daerah rawan macet. Kemenhub juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mengantisipasi kemacetan di pasar tumpah dan lokasi strategis lainnya. Koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan dalam memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2025.
Dengan mempertimbangkan proyeksi jumlah pemudik yang sangat besar, terutama menuju Jawa Tengah, pemerintah perlu memastikan kesiapan infrastruktur dan layanan transportasi untuk mencegah terjadinya kemacetan dan memastikan keselamatan para pemudik. Koordinasi dan antisipasi yang matang menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan ini.
Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat mengenai prediksi kepadatan lalu lintas dan imbauan untuk merencanakan perjalanan dengan baik juga sangat penting. Dengan persiapan yang matang dan kerjasama semua pihak, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan aman.