Jumlah Angkatan Kerja Lampung Naik 41.830 Orang di Februari 2025
Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung mencatat kenaikan jumlah angkatan kerja sebanyak 41.830 orang pada Februari 2025, dengan penurunan pengangguran dan peningkatan jumlah penduduk usia kerja.
Bandarlampung, 5 Mei 2025 - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung baru-baru ini merilis data yang menunjukkan peningkatan signifikan pada jumlah angkatan kerja di Provinsi Lampung. Kenaikan ini tercatat sebanyak 41.830 orang pada bulan Februari 2025 dibandingkan bulan yang sama di tahun sebelumnya. Data ini didapat dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilakukan BPS Lampung. Pertumbuhan ini menunjukkan tren positif dalam pasar kerja Lampung.
Kepala BPS Provinsi Lampung, Ahmadriswan Nasution, memaparkan data tersebut secara daring. Ia menjelaskan bahwa jumlah total angkatan kerja di Lampung pada Februari 2025 mencapai 5.085.000 orang. Selain itu, jumlah penduduk usia kerja juga mengalami peningkatan, yakni sebanyak 93.420 orang, menjadi 7.147.000 orang. Kenaikan ini menunjukkan potensi besar dalam pengembangan ekonomi Provinsi Lampung.
Peningkatan jumlah angkatan kerja ini juga diiringi dengan penurunan angka pengangguran. Berdasarkan data BPS, jumlah pengangguran di Lampung berkurang sebanyak 900 orang, menjadi 206.800 orang pada Februari 2025. Sementara itu, jumlah masyarakat yang bekerja mengalami kenaikan signifikan sebesar 42.730 orang, mencapai 4.879.000 orang. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor ekonomi di Lampung.
Sektor Pertanian sebagai Penyerap Tenaga Kerja Terbesar
Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan masih menjadi sektor utama yang menyerap tenaga kerja di Provinsi Lampung. Sebanyak 2.291.000 orang atau 46,96 persen dari total angkatan kerja bekerja di sektor ini. Sepanjang periode Februari 2024 hingga Februari 2025, sektor ini tercatat menyerap tambahan tenaga kerja sebanyak 42.730 orang. Hal ini menunjukkan pentingnya sektor pertanian bagi perekonomian Lampung dan kesejahteraan masyarakatnya.
Lebih rinci, dari 4.879.000 orang yang bekerja, sebanyak 2.779.000 orang merupakan pekerja penuh waktu, 1.521.000 orang bekerja paruh waktu, dan 578.130 orang termasuk dalam kategori setengah pengangguran. Data ini memberikan gambaran komposisi tenaga kerja di Lampung.
Pemerintah Provinsi Lampung perlu terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menciptakan lapangan kerja baru di berbagai sektor untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengurangi angka pengangguran.
Tingkat Pengangguran Terbuka
Data BPS juga menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Lampung pada Februari 2025 sebesar 4,07 persen. Angka ini mengalami penurunan sebesar 0,05 persen dibandingkan Februari 2024. Meskipun terjadi penurunan, pemerintah perlu tetap memperhatikan disparitas tingkat pengangguran berdasarkan pendidikan.
TPT terendah tercatat pada penduduk berpendidikan sekolah dasar ke bawah, yaitu sebesar 2,9 persen. Sebaliknya, TPT tertinggi terjadi pada jenjang pendidikan sekolah menengah atas, mencapai 6,88 persen. Perbedaan ini menunjukkan perlunya strategi khusus dalam mengatasi pengangguran di kalangan lulusan SMA.
Pemerintah perlu fokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi agar lulusan SMA memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran di kalangan lulusan SMA dan meningkatkan daya saing tenaga kerja Lampung.
Secara keseluruhan, data BPS menunjukkan tren positif dalam pasar kerja Lampung. Peningkatan jumlah angkatan kerja, penurunan angka pengangguran, dan peningkatan penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor menunjukkan perkembangan ekonomi yang menggembirakan. Namun, pemerintah perlu tetap memperhatikan disparitas tingkat pengangguran berdasarkan pendidikan dan terus berupaya menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan berkualitas.